Pembangunan Gedung Baru RSUD Dr Soedarso Sudah Rampung Lebih dari 90 Persen

Konten Media Partner
15 Januari 2022 12:19 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gedung baru RSUD dr Soedarso. Foto: Dok Hi!Pontianak
zoom-in-whitePerbesar
Gedung baru RSUD dr Soedarso. Foto: Dok Hi!Pontianak
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Hi!Pontianak - Pembangunan baru rumah sakit RSUD Soedarso Pontianak saat ini sudah mencapai 90 persen, pembangunan RS tersebut dipercepat agar pelayanan kesehatannya dapat dinikmati masyarakat.
ADVERTISEMENT
Kepala Bidang Cipta Karya Dinas PU Provinsi Kalbar, M Ridwan, mengatakan gedung baru RS Soedarso yang baru ini akan menerapkan pelayanan non kelas, sehingga seluruh pelayanan kesehatan masyarakat dapat dilayani dengan baik.
“Untuk RS ini awalnya kita bangun dari keinginan Kepala Daerah untuk meningkatkan fasilitas dan pelayanan masyarakat. RS ini kita bangun memang dikhususkan untuk pelayanan non kelas, BPJS kelas 3. Untik pembangunan sendiri sekarang ini progres terakhir, berada di atas 90 persen,“ jelasnya, Jumat, 14 Januari 2022.
RS Soedarso yang baru ini terdiri dari dua gedung, yakni gedung A dan gedung B. Pihaknya juga menyediakan sebanyak 277 tempat tidur, 14 kamar operasi, dan 1 ruangan X-Ray.
“Untuk RS yang kita bangun sekarang ini terdiri dari 2 gedung, 6 lantai, masing-masing gedung ada 6 lantai, yang kita sebut gedung A dan B. Untuk gedung A rawat inap, dan gedung B sifatnya pelayanan ruang operasi, UGD, dan lain-lain,” paparnya.
ADVERTISEMENT
Ridwan mengatakan Gubernur Kalbar, Surarmidji, berharap agar rumah sakit ini nantinya dapat bersaing dan mampu menjadi rumah sakit rujukan di wilayah Kalbar.
“Harapan dari kepala daerah kita dengan adanya RS ini dapat meningkatkan pelayanan yang ada di RSUD Soedarso seperti yang dikeluh-kesahkan masyarakat, memang keinginan kepala daerah kita sangat besar, menjadikan RS ini bersaing dengan RS yang ada di Kalbar,” harapnya.
Tak hanya itu, Ridwan juga menanggapi masalah keterlambatan pembangunan rumah sakit tersebut. Pihaknya juga telah melakukan audit, pengawalan serta pengawasan untuk mempercepat pembangunan tersebut.
“Untuk masalah keterlambatan, pihak PUPR sudah antisipasi, pembangunan RS ini dikawal dan dipantau langsung oleh Inspektorat Provinsi. Untuk antisipasinya kita anggap sudah melalui proses administrasi yang dianggap melalui proses yang benar, untuk kondisi ini sudah kita berikan kesempatan, perharinya juga sudah kita kenakan denda,” terangnya.
ADVERTISEMENT
Ridwan mengatakan agar masyarakat tak perlu khawatir terkait keterlambatan pembangunan rumah sakit tersebut, karena hingga saat ini pihaknya sudah melakukan pengontrolan, serta menambah tenaga kerja, dan waktu kerja.
“Jadi memang bersadarkan aturan pengadaan barang dan jasa untuk mekanisme masalah keterlambatan ini sudah diatur, jadi diharapkan masyarakat tidak khawatir masalah ketegasan kami dari pihak dinas untuk mengontrol,” imbuhnya.
Pihaknya juga memberikan waktu dalam 50 hari ke depan kepada pihak pelaksana kerja agar pembangunan rumah sakit tersebut dapat selesai, dan pelayanan kesehatannya dapat dinikmati oleh masyarakat di Kalbar.
“Kita memberikan kesempatan 50 hari kedepan, kita berharap dari pihak pelaksana secepatnya dapat menyelesaikan pengerjaan sebelum batas waktu yang kita berikan, untuk target kita sendiri memang rencana selesai pada 28 Januari dan kita sangat berharap itu agar RS ini secepatnya dapat dinikmati masyarakat,” pungkasnya.
ADVERTISEMENT