Konten Media Partner

Pemkab Sekadau dan BPJS Ketenagakerjaan Beri Perlindungan Sosial ke Petani Sawit

20 September 2024 13:07 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bupati Sekadau Aron memukul gong saat meluncurkan program perlindungan sosial ketenagakerjaan. Foto: Dina Mariana/Hi!Pontianak
zoom-in-whitePerbesar
Bupati Sekadau Aron memukul gong saat meluncurkan program perlindungan sosial ketenagakerjaan. Foto: Dina Mariana/Hi!Pontianak
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Hi!Sekadau - Pemkab Sekadau bersama BPJS Ketenagakerjaan meluncurkan program perlindungan jaminan sosial kepada petani sawit di Kabupaten Sekadau. Peluncuran program tersebut dilaksanakan di Ruang Serbaguna Lantai II Kantor Bupati Sekadau, Jumat, 20 September 2024.
ADVERTISEMENT
Bupati Sekadau, Aron, mengatakan program ini bertujuan untuk memastikan lebih banyak tenaga kerja, khususnya petani sawit swadaya di Kabupaten Sekadau mendapat perlindungan sosial. Selama ini, sebagian besar tenaga kerja terlindungi oleh perusahaan-perusahaan tempatnya bekerja.
"Namun, para petani swadaya belum banyak yang mendapatkan jaminan (perlindungan sosial) tersebut," ujar Aron saat diwawancarai wartawan.
Aron mengatakan, jaminan sosial yang diberikan itu bersifat stimulus. Ia berharap, setelah masa perlindungan awal selesai, para petani atau penerima manfaat dapat melanjutkannya secara mandiri.
Adapun jumlah tenaga kerja yang mendapatkan perlindungan jaminan sosial melalui dana bagi hasil sawit mencapai 4.538 orang. Sebagian besar adalah petani dengan risiko (kerja) tinggi.
"Data ini dikumpulkan oleh DKP3 untuk memastikan mereka yang berisiko tinggi dalam pekerjaannya juga mendapatkan jaminan sosial," tegas Aron.
ADVERTISEMENT
Aron berharap program ini terus berjalan ke depannya. Menurutnya, perlindungan sosial ini sangat penting untuk menjaga kesejahteraan, terutama bagi para petani yang rentan terhadap risiko pekerjaan di lapangan.
"Saya harap dengan adanya program ini, masyarakat Sekadau semakin menyadari pentingnya jaminan sosial dan mempertimbangkan untuk melanjutkannya di masa depan. Perlindungan sosial bagi masyarakat Sekadau sangatlah penting untuk menjamin kesejahteraan dan keamanan sosial di masa yang akan datang," harap Aron.
Foto bersama usai peluncuran program perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan. Foto: Sasa/PWI Sekadau
Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah BPJS Ketenagakerjaan Kalimantan, Erfan Kurniawan, mengucapkan terima kasih kepada Bupati dan Pemkab Sekadau yang mendukung untuk memberikan perlindungan kepada 4.538 tenaga kerja melalui dana bagi hasil sawit.
"Langkah ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk memastikan kesejahteraan masyarakat," kata Erfan.
ADVERTISEMENT
Ia menjelaskan, jaminan sosial hadir untuk memberikan kepastian perlindungan kepada para tenaga kerja. Contoh manfaatnya yaitu ketika ada tenaga kerja yang mengalami risiko, santunan yang diberikan negara melalui Bupati dan OPD Kabupaten Sekadau tentu membantu meringankan beban keluarga yang ditinggalkan.
"Hal ini memastikan perekonomian keluarga tetap berjalan dan anak-anak mereka bisa melanjutkan pendidikan," jelasnya.
Besaran iuran jaminan sosial sendiri hanya Rp 16.800 per bulan. Menurut Erfan, nominal tersebut masih terjangkau. "Harapannya, dengan adanya stimulus dari pemerintah, kesadaran masyarakat akan pentingnya perlindungan sosial semakin meningkat. Negara hadir untuk melindungi warganya dan warga dapat memperoleh perlindungan tersebut dengan membayar iuran yang sudah ditentukan," kata dia.
Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya perlindungan sosial, Erfan mengatakan, pentingnya kolaborasi dengan OPD guna meningkatkan literasi dan pemahaman masyarakat, terutama di wilayah pedesaan.
ADVERTISEMENT
"Karena lebih dari 50 persen wilayah Kabupaten Sekadau adalah perkebunan, kerja sama dengan berbagai pihak sangat diperlukan untuk mencapai target ini. Tujuannya adalah membantu pemerintah daerah menyebarkan informasi dan pemahaman terkait jaminan sosial hingga ke desa-desa," tukasnya.