Penjelasan Gubernur Sutarmidji soal Larangan Terbang Bawa Penumpang ke Kalbar

Konten Media Partner
28 Desember 2020 12:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Kalbar, Sutarmidji. Foto: Teri/Hi!Pontianak
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Kalbar, Sutarmidji. Foto: Teri/Hi!Pontianak
ADVERTISEMENT
Penjelasan Gubernur Sutarmidji soal Larangan Terbang Bawa Penumpang ke Kalbar
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji, tetap tegas untuk memberlakukan persyaratan negatif uji swab PCR bagi masyarakat yang akan masuk ke Kalbar melalui Bandara Supadio Pontianak.
Saat ditemui awak media, Senin, 28 Desember 2020, Sutarmidji menegaskan, ia melakukan upaya tersebut untuk menjaga masyarakat Kalbar dari mutasi virus yang lebih berbahaya dari sebelumnya.
“Kita mengatur larangan membawa penumpang karena mereka (maskapai perbangan) tidak displin. Sekarang mau pilih mana? Kunjungan banyak tapi banyak bawa penyakit, atau kita perketat. Kenapa bali boleh pakai PCR tapi kita tidak?,” jelas Midji, Senin, 28 Desember 2020.
Sebelumnya, Midji mengungkapkan, pihaknya menemukan dua maskapai Batik Air dan AirAsia yang membawa penumpang positif corona, walaupun sudah membawa surat negatif rapid test antigen.
ADVERTISEMENT
“Kita sebelumnya mematuhi pakai rapid test antigen, kita ikuti. Nah lalu kita adakan kontrol dengan mengambil sampel di beberapa maskapai penerbangan. Lion Air kita ambil tidak ada yang positif, artinya bagus, Nam Air bagus tidak ada, Garuda tidak ada. Lalu waktu Batik Air, ditemukan 5 penumpang yang positif,” ungkapnya.
Ia mengatakan, dari 5 orang yang terpapar corona tersebut terdapat viral load (jumlah virus) yang tinggi, sehingga dapat menularkan masyarakat lain di pesawat.
“Indikasinya surat keterangannya palsu, karena begini, dengan cycle threshold 28 tidak mungkin lolos swab antigen. Viral loadnya di atas 600. Pihak Angkasa Pura dan KKP itu mengelak, tidak bertanggung jawab, sehingga saya tegaskan harus pakai swab PCR,” jelas Midji.
ADVERTISEMENT
Pada kesempatan itu, Midji juga menegaskan, bahwa ia tidak melarang maskapai terbang ke Kalbar, namun melarang maskapai untuk tidak membawa penumpang masuk ke Kalbar.
Midji berharap agar semua pihak terkait dapat bertanggung jawab untuk menjaga masyarakat di Kalbar.
“Jadi jangan semuanya mengelak, jangan pikirakan kepentingan maskapai, tapi juga pikirkan masyarakat Kalbar. Kemehub jangan hanya pikirkan kepentingan penerbangan, tapi juga pikirkan keselamatan penumpang. Kalau ada 1 yang viral loadnya tinggi, itu bahaya bagi penumpang lain,” tegasnya.