Konten Media Partner

Peringati Hardiknas 2023, Lydia: Momentum untuk Tingkatkan Kualitas Pendidikan

2 Mei 2023 12:04 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lidya Natalia Sartono, Anggota DPRD Kalbar. Foto: Lydia Salsabilla/Hi!Pontianak
zoom-in-whitePerbesar
Lidya Natalia Sartono, Anggota DPRD Kalbar. Foto: Lydia Salsabilla/Hi!Pontianak
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Anggota Komisi V DPRD Kalbar, Lidya Natalia Sartono, berharap peringatan Hari Pendidikan Nasional 2023 (Hardiknas) dapat dimanfaatkan oleh pemerintah pusat, provinsi maupun daerah untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Khususnya sumber daya manusia (SDM) yakni tenaga pendidik.
ADVERTISEMENT
“Secara umum sistem pendidikan Indonesia saat ini, sebenarnya program-program pendidikan yang disiapkan oleh pemerintah bisa menghadirkan SDM yang benar-benar menjawab tantangan dunia. Tetapi sayangnya instrumen yang disiapkan oleh pemerintah belum maksimal,” ujarnya kepada Hi!Pontianak, Selasa, 2 Mei 2023.
“Setiap ganti Menteri, sistem pendidikan selalu berubah dengan kurikulum-kurikulum yang dibuat. Sehingga evaluasi hasil setiap kurikulum yang disiapkan oleh pemerintah tidak mendapat jawaban yang pasti,” timpalnya.
Politisi Partai NasDem itu mengungkapkan, yang paling penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia saat ini adalah tenaga pendidik. Ia mengatakan, pemerintah harus menyiapkan tenaga pendidik yang benar-benar mumpuni untuk bisa memberikan perkembangan kemajuan dunia pendidikan.
“Kesejahteraan para pendidik yang masih belum mencapai standar. Sementara pemerintah telah menyiapkan sistem pendidikan yang dianggapnya bagus tetapi tenaga pendidikan selalu dibuat bingung, baik dari tingkat sekolah dasar maupun perguruan tinggi,” katanya.
ADVERTISEMENT
“Saya masih khawatir bagaimana hasil dari dunia pendidikan kita ini untuk menjawab tantangan-tantangan, perkembangan zaman. Pemerintah khususnya di bidang pendidikan harus benar-benar bisa berkolaborasi menjawab tantangan para pendidik kita. Saya bukan meragukan tenaga pendidik, tetapi saya meragukan tentang bagaimana pemerintah itu mampu mengakomodir kepentingan para pendidik kita hari ini,” sambung Lidya.
Lidya mengaku miris masih menemukan tenaga pendidik yang mengemis meminta kesempatan untuk terdaftar sebagai P3K. Bahkan, ia kata, di Kalbar masih ditemukan sekolah hanya 1 tenaga ASN. Sementara untuk sisanya tenaga honorer. Terkait hal tersebut Lidya pun mempertanyakan perhatian pemerintah terhadap dunia pendidikan
“Anggaran yang diutamakan untuk dunia pendidikan, justru untuk pembangunan secara fisik. Tetapi nasib guru yang mengajar tidak diperhatikan. Saya lebih baik mikirnya gini kalau mau mengutamakan SDM yang siap menjawab tantangan dunia, lebih baik sekolahnya jelek, tetapi gurunya memenuhi standar, juga secara kesejahteraan mereka diakomodir minimal jangan sampai guru-guru mengemis tentang P3K, bila perlu di ASN aja jangan dunia birokrasi seperti OPD-OPD yang diperhatikan, itu yang saya harapkan,” tegasnya.
ADVERTISEMENT
“Saya berharap pemerintah lebih serius memberikan perhatian kepada tenaga pendidikan. Bukan berarti saya mengatakan tenaga pendidikan kita kurang karena mereka juga lagi mikirin kesejahteraan juga,” lanjutnya.
Lewat momentum Hardiknas ini, Lidya berharap pemerintah dapat meningkatkan derajat tenaga pendidik agar terciptanya kualitas pendidikan yang baik untuk para pelajar. “Kita ingin pemerintah serius memperhatikan tenaga pendidikan kita dari aspek kesejahteraan. Agar mereka juga dapat memberikan kualitas yang baik juga kepada para pelajar,” harapnya.