Perjalanan Karir Amoth, Band Metal asal Pontianak yang Kini Berusia 25 Tahun

Konten Media Partner
13 November 2022 13:22 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ian salah satu personel Amonth, Band metal asal Pontianak. Foto: Militan Photography
zoom-in-whitePerbesar
Ian salah satu personel Amonth, Band metal asal Pontianak. Foto: Militan Photography
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Memasuki usia ke-25 tahun, Band Amoth dengan aliran musik "Black Metal" mengadakan konser di warkop klani, Jalan Putri Dara Nante, Kota Pontianak, Sabtu, 12 November 2022 malam. Konser tersebut melambangkan jika band itu telah memasuki usia ke 25 tahun.
ADVERTISEMENT
Pada bulan september 1998 awal mula Amoth terbentuk. Dan memliki empat orang pemuda asli Pontianak, yakni Heru, Ifid, Ori dan Topan. Mereka mendirikan band beraliran black metal dengan nama Amoth. Keempat personil ini, Heru sebagai pemetik gitar, Ifid dan Ori sebagai vokal sementara Topan mengisi posisi drummer.
Ian salah satu personil mengatakan aliran musik black metal yang dibawanya saat itu, mulai diterima penikmat musik di tanah khatulistiwa. Belum genap setahun usianya, Amoth harus ditinggalkan beberapa personilnya, yakni Ori dan Topan tanpa alasan yang jelas. Hingga akhirnya, pada 1999 ketika Amoth nyaris vakum. Uun dan Eyi datang dan bergabung bersama Amoth untuk mengisi posisi bass dan drummer.
"Bersama dua personil baru, Amoth mulai melebarkan sayapnya. Hingga lirik-lirik lagu dari band Impaled Nazarene dan band-band black metal lainnya menggema di panggung-panggung pesta musik khususnya di Kota Pontianak, Kalimantan Barat," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Saat itu ketenaran Amoth merebak hingga ke beberapa kabupaten di Kalimantan Barat, Singkawang, Sambas, Sanggau hingga Sekadau. Lika-liku perjalanan Amoth tak mudah. Ditinggal personil kembali harus terjadi. Kali ini Uun yang baru satu tahun bergabung memilih meninggalkan Amoth dengan alasan ingin bekerja ke luar negeri.
"Amoth pun kembali vakum pada 2000. Tetapi roh-roh musik black metal itu terus hidup. Ia kembali bergairah dengan datangnya Ian yang mengisi posis bass yang ditinggalkan Uun. Amoth pun kembali menemukan panggungnya. Tampil di parade musik kampus, parade musik bersatu Universitas Tanjungpura dan sejumlah parade musik yang kerap digelar di Pontianak," imbuhnya.
Amoth band metal asal Pontianak yang baru saja anniversary ke-25 tahun. Foto: Militan Photography
Cobaan kembali menerpa band Amoth, yakni satu personil yang sudah bertahan lama, yakni Heru akhirnya memilih hengkang. Tak lama, Ifid mengikuti jejak Heru. Namun posisi kedua personil itu langsung diisi Alex, Ade dan Adi.
ADVERTISEMENT
Personil Amoth pun kembali lengkap dengan hadirnya tiga anggota baru. Amoth bertahan hingga enam tahun lamanya atau tepatnya sampai pada 2006. Di tahun itu, Uun yang kembali dari luar negeri lalu hendak kembali bergabung. Niat itu pun berdampak pada keluarnya Alex, Ade dan Adi dari Amoth. Kekosongan personil itu pun menjadi momentum untuk merombak seluruh formasi band.
"Saya awalnya diposisi bas bergeser menjadi vokalis. Uun yang kembali hadir, kembali dipercaya untuk memetik bass, Eyi tetap dipercaya untuk menabuh drum. Sementara posisi pemetik gitar, selalu diisi pemain additional (pemain pengganti)," ungkap Ian
Sementara itu personil lainya Uun menyebut formasi baru itu pun bertahan hingga saat ini, diusia Amoth pada September 2018 menginjak 20 tahun. Setelah berkarya hampir 20 tahun lamanya diblantika musik, Amoth alkirnya mengeluarkan mini album yang berisi empat single lagu. Di dalam mini album ini, merupakan lagu dari para personil Amoth yang silih berganti seiring dengan perkembangan musik Black Metal di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Dengan rentetan perjalanan panjang yang telah dilalui, Amoth mengucapkan banyak terima kepada keluarga, sahabat, kawan seperjuangan, yang ada di Kota Pontianak, maupun di seluruh Indonesia dan kawan kawan yang ada di Sarawak dan Sabah (Malaysia Timur), Malaysia Barat, Brunei Darussalam, Singapura, Thailand, Filiphina, serta di Asia atas dukugan yang telah diberikan selama ini
"Kepada Tim KTL 666 yang telah bersama - sama merintis perjuangan Amoth sejak 1998 hingga saat ini, karena masih mendorong grup band metal Pontianak ini tetap ada dan terus meramaikan blantika musik Black Metal di Indonesia," ujarnya
Uun pun mengatakan jika banyak suka dan duka selama 20 tahun berkarya di musik Black Metal, khususnya di Kota Pontianak. Mulai dari diusir saat latihan, gonta ganti personil, dihentikan saat manggung, dan lainnya. Sementara sukanya, Amoth bisa manggung ke negeri jiran Malaysia. Semua itu dilalui dengan penuh kesabaran, hingga waktu membukitikan Amoth ada hingga saat ini.
ADVERTISEMENT
"Pasang surut dunia musik cadas di Kota Khatulistiwa mewarnai setiap perjalanan sebuah band yang bermarkas di sebuah mesin sumurbor tua peninggalan zaman Belanda, di Kawasan Jalan Pangeran Nata Kusuma Pontianak. Amoth berkeyakinan akan tetap bertahan dan akan terus berkarya di music Black Metal," paparnya
Diusianya ke 20 tahun Amoth mengeluarkan mini albumnya bertajuk "Api Perang Armada Durjana". Cover album ini hasil karya Deden Mandau, yang dengan setia mendengar permintaan dari para personil Amoth.