Pernah Hampir Bangkrut, RS Yarsi Pontianak Kini Tampil dengan Wajah Baru

Konten Media Partner
18 Maret 2022 16:51 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wajah baru RSU Yarsi Pontianak. Foto: Teri/Hi!Pontianak
zoom-in-whitePerbesar
Wajah baru RSU Yarsi Pontianak. Foto: Teri/Hi!Pontianak
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Pernah hampir bangkrut, Yayasan Rumah Sakit Umum Yarsi Pontianak berhasil bangkit lagi. Rumah sakit di Pontianak Timur itu kini bahkan tampil dengan wajah depan baru yang lebih apik, yang diresmikan oleh Gubernur Kalbar, Sutarmidji, pada Jumat, 18 Maret 2022.
ADVERTISEMENT
Gubernur Kalbar, Sutarmidji, mengatakan, setelah tampil dengan wajah baru, ia berbarap agar pelayanan di RSU Yarsi Pontianak dapat ditingkatkan.
“Saya berharap, tampilan ini sudah cantik, tinggal pelayanannya lebih baik, karena ini khususnya untuk pelayanan wilayah (Pontianak) Timur. Rumah sakit ini supaya orang yang sakit cepat mendapatkan pelayanan. Takutnya jembatan macet, dan lain sebagainya,” jelas Sutarmidji.
Kedepan, kata Sutarmidji, setelah perbaikan wajah baru, ia juga ingin fasilitas dibenahi, seperti ruang rawat inap. Upaya tersebut, juga dilakukan agar dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat.
Gubernur Sutarmidji meresmikan bangunan baru RSU Yarsi Pontianak. Foto: Teri/Hi!Pontianak
“Tahun depan kita lihat, kalau RS Yarsi punya dana lagi, kita akan bersinergi buat ruang rawat inap, dan respresentatif, agar kepercayaan masyarakat lebih baik. Itu nilai tambah untuk RS Yarsi, Pemprov Kalbar di bidang kesehatan, dan Pemkot Pontianak,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Berkat dukungan dari Pemrov Kalbar, serta donatur-donatur lain, Yayasan RS Yarsi Pontianak kini lebih baik. Terlebih, pihaknya juga menambah dokter spesialis yang bertugas.
“Tadi mereka bilang ini hampir tutup. Berkat bantuan dari berbagai donatur, RS ini bisa bangkit, bahkan sekarang sudah plus, tidak minus lagi. Sudah surplus, artinya bisa menambah fasilitas kesehatan, atau obat-obatan. Kalau RS ini dirawat dengan baik, saya yakin RS ini akan menjadi kepercayaan masyarakat,” paparnya.
Sementara itu, Ketua Pembina Yarsi Pontianak, Rusliansyah Djurani Tolove, mengatakan, bahwa memang pada saat itu Yayasan RS Yarsi Pontianak hampir tutup, karena pandemi selama 2 tahun, dan terjadi kesalahan pada bidang manajemen.
Ketua Pembina Yarsi Pontianak, Rusliansyah Djurani Tolove, saat memberi penjelasan kepada Gubernur Sutarmidji terkait perkembangan RSU Yarsi. Foto: Teri/Hi!Pontianak
“Ya waktu yang lalu memang ada kesalahan manajemen dan pandemi selama dua tahun, tapi atas semangat dan dukungan kita kembali bangkit,” jelas Rusliansyah.
ADVERTISEMENT
Yayasan RS Yarsi tersebut dibangun sejak 1986. Banyak bangunan tua yang masih bertahan. Ia juga berharap bantuan dari Pemprov, Pemkot Pontianak, dan Pemda Kubu Raya, karena menurutnya, masih banyak pasien yang di luar Pontianak juga berobat di sana.
“Kita berharap bantuan dari Pemprov, Pemkot atau Pemda Kubu Raya karena pasien di sini ada dari Kubu Raya juga. Dan 90 persen kami melayani BPJS,” ucapnya.
Rusliansyah mengatakan, terdapat 23 dokter spesialis di RS Yarsi tersebut. Pihaknya berkomitmen untuk tetap melayani masyarakat yang akan berobat di sana, dan tidak akan menolak pasien.
“Tim medis ada 23 dokter spesialis. Kalau dulu 6. Mudah-mudahan nanti ada 3 lagi dokter spesialis. Sesuai dengan komitmen kita, memberikan pelayanan terbaik ke masyarakat, apapun penyakitnya. Seperti Pak Gubernur bilang, RS harusnya jangan ada isinya (pasiennya). Tapi kita tidak bisa menolak itu kalau ada pasien,” tukasnya.
ADVERTISEMENT