Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.87.1
Konten Media Partner
Petugas Gagalkan Pengiriman 10 Ekor Biawak Tanpa Telinga dari Pontianak ke Medan
26 April 2022 16:04 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Petugas Regulated Agent Borneo Trans Mandiri menemukan 10 biawak tanpa telinga yang akan dikirimkan ke Medan. Biawak tersebut, dibungkus dengan makanan cemilan dan bertuliskan makanan kue kering.
ADVERTISEMENT
Perusahaan jasa pemeriksaan barang tersebut menemukan spesies dilindungi ini pada Selasa, 26 April 2022, yang terdeteksi dari alat X-Ray.
Pengirim mengemas barang tersebut dengan menggunakan kotak makanan sebanyak 2 boks, dalam satu kardus, dan disamarkan dengan makanan ringan Oreo. Masing-masing boks tersebut berisikan 5 ekor biawak.
Diketahui, pengirim merupakan warga dari Kota Pontianak, dan akan mengirimkan paket tersebut melalui ekspedisi yang berada di Jalan Arteri Supadio, Kubu Raya.
Operator X-Ray, Rian Endra Heriawan mengungkapkan barang tersebut dikirim pada pukul 10.00 WIB, namun pada saat dilakukan prosedur pengiriman terdapat kejanggalan dan penolakan dari alat X-Ray.
“Awalnya dari prosedur kargo barang masuk jam 10 pagi, prosedurnya dilakukan pemeriksaan dan tidak sesuai, dilihat dari X-Ray memang tidak sesuai dengan dokumen tertulis,” jelasnya kepada awak media.
ADVERTISEMENT
Pada dokumen tertulis, pengirim akan mengirimkan spesies endemik tersebut ke Medan dengan bertuliskan paket makanan dengan tujuan pengiriman yang jelas. Rian juga mengatakan, penemuan ini baru pertama kali terjadi di kantor jasa pemeriksaan barang kiriman tersebut.
“Di dokumen tertulis gabungan paket makanan ringan. Untuk alamat pengirim jelas, paketnya akan dikirim ke Medan. Cross checknya nanti akan dilakukan oleh pihak manajemen. Jadi sebenarnya prosedur ini harus dikirim sesuai dengan penampakan barang,” paparnya.
Spesies biawak tanpa telinga ini merupakan kadal endemik Indonesia yang dilindungi dan hanya ditemukan di wilayah Kalimantan. Penyebaran alaminya diketahui meliputi sebagian besar di Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, serta Sarawak, Malaysia.
Koordinator Pos Bandara BKSDA Kalbar, Uswatun Khasanah, bersama tim, kemudian melakukan pengecekan untuk dilakukan identifikasi lebih lanjut.
ADVERTISEMENT
“Kami mendapat informasi bahwa terdapat satwa, kami mengecek dan benar ini ada biawak Kalimantan, kalau bahasa kampungnya Biawak tanpa telinga. Belum kami pastikan biawak tampa telinga tapi dari prosedurnya akan kita identifikasi. Kami mengamankan biawak Kalimantan,” terangnya.
Uswatun mengatakan spesies endemik yang dilindungi tersebut sebenarnya bisa saja dikirim ke daerah luar Kalimantan, namun harus dengan prosedur pengiriman dan legalitas yang benar.
“Selanjutnya akan diserahkan ke BKSDA Kalbar, dan akan kami identifikasi. Biawak ini dilindungi, dia salah satu yang dilindungi. Kalau izinnya benar bisa dibawa keluar (daerah), satwa dilindungi asal sesuai prosedur dan UU yang berlaku,” tukasnya.