Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten Media Partner
PLN Kalbar Sediakan Posko Pengaduan Tagihan Listrik Bagi Pelanggan
12 Juni 2020 17:19 WIB
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Keresahan Haniyah (47) warga Jalan Arteri Supadio terkait tagihan rekening listrik yang melonjak dalam 3 bulan terakhir ini berakhir sudah. Ia telah mendapatkan penjelasan yang disampaikan Petugas posko pengaduan PLN ULP Pontianak Kota cukup jelas dan logis.
ADVERTISEMENT
Haniyah mengatakan, lonjakan tagihan listrik dirumahnya lebih disebabkan oleh pemakaian listrik yang meningkat selama pandemi COVID-19. Di mana banyak kantor ditutup, karyawan dirumahkan dan sekolah diliburkan. Otomatis seluruh anggota keluarga lebih banyak beraktivitas dirumah, peralatan listrik pun dihidupkan sepanjang hari.
"Sesuai anjuran pemerintah untuk tetap berada dirumah, kegiatan yang biasanya kami laksanakan diluar terpaksa kami lakukan di rumah, belum lagi aktivitas yang kita lakukan selama bulan Ramadhan. Makanya konsumsi listriknya meningkat," kata Haniyah, Jumat (12/6).
Menurutnya, pembayaran rekening listrik dirumahnya tiap bulan sekitar Rp 800 ribuan, kini mencapai Rp 1 juta lebih. "Penjelasan yang disampaikan Petugas PLN cukup baik dan jelas. Saya jadi paham apa yang menjadi penyebab melonjaknya tagihan listrik di rumah. Biasanya kalau ada keluhan terkait layanan kelistrikan, saya hubungi contact center PLN 123, mereka melayani dengan cepat dan ramah juga," ujar Haniyah.
Kondisi yang berbeda dirasakan Edo Candra (36), warga Gang Selamat 1, Kelurahan Sei Jawi Dalam. Ia mengaku, tidak ada perubahan pembayaran rekening listrik di rumahnya.
ADVERTISEMENT
Pria yang sehari-hari bekerja sebagai pengelola Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) ini mengatakan, sebelum dan sesudah adanya pandemi COVID-19 hingga sekarang dirinya banyak melakukan aktivitas di rumah. Sehingga tidak ada perubahan pola aktivitas sehari-hari.
"Setiap bulan saya biasanya bayar rekening listrik sekitar Rp 600 ribuan, ini rekening bulan Juni yang baru saya bayar. Nilainya ya Rp 600 ribuan juga," bebernya.
Sementara itu, General Manager PLN Kalbar, Agung Murdifi, merasa berempati kepada pelanggan yang mengalami lonjakan tagihan listrik. Untuk itu, pihaknya telah menyiapkan posko pelayanan pengaduan disetiap unit layanan yang tersebar di seluruh Kalbar.
Menurutnya, keluhan masyarakat terkait lonjakan pembayaran tagihan rekening listrik di Kalbar tidak banyak. Hal itu disebabkan karena di Kalimantan Barat seluruh petugas pencatat angka kWh meter tetap datang ke rumah pelanggan untuk mencatat, kecuali untuk wilayah atau lokasi yang melakukan lockdown mandiri, pagar rumah terkunci, banjir, dan lain-lain.
ADVERTISEMENT
"Namun jumlahnya tidak banyak. Artinya seluruh pemakaian listrik yang dilakukan oleh pelanggan tercatat dan terdata dengan baik setiap bulannya, sehingga kesalahan dapat ditekan seminimal mungkin," tutur Agung.
Ia mengatakan, berdasarkan data hingga 11 Juni 2020, terdata 98 aduan pelanggan yang masuk di posko aduan PLN. Adapun rincian pengaduan tersebut, terdiri dari 12 laporan di Aplikasi Pengaduan dan Keluhan Terpusat (APKT), 84 aduan datang langsung ke posko aduan, dan 2 aduan via media sosial resmi PLN Kalbar. "Seluruh aduan sudah diselesaikan oleh petugas PLN dengan baik," pungkas Agung.