news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Polisi Selamatkan 2 Perempuan asal Sanggau yang Disekap di Pontianak

Konten Media Partner
10 Juni 2022 10:39 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tim PRC Polda Kalbar menyelamatkan dua perempuan yang disekap di kawasan Pontianak Barat. Foto: Dok Hi!Pontianak
zoom-in-whitePerbesar
Tim PRC Polda Kalbar menyelamatkan dua perempuan yang disekap di kawasan Pontianak Barat. Foto: Dok Hi!Pontianak
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Dua wanita asal Kabupaten Sanggau disekap oleh seorang pria di Pontianak. Mereka diiming-imingi untuk dicarikan pekerjaan, dan kedua wanita tersebut diketahui telah disetubuhi oleh pelaku.
ADVERTISEMENT
Tim PRC Samapta Polda Kalimantan Barat mengamankan kedua wanita dewasa tersebut, atas informasi dari warga, pada Kamis malam, 9 Juni 2022, sekitar pukul 22.30 WIB.
Kasubdit Gasum Dit Samapta Polda Kalbar, AKBP Riki Renerika Riyanto, mengatakan, pada saat itu tim PRC Samapta Polda Kalbar sedang patroli di daerah Pontianak Barat, lalu ada warga yang melaporkan bahwa ada dua wanita yang disekap di sebuah rumah kontrakan.
“Awalnya anggota kita patroli di daerah TPI mengarah ke Jeruju dicegat warga, yang mengatakan, bahwa mereka menemukan adanya perempuan yang sudah 3 hari disekap. Saat didatangi, sampai di sana, betul ada perempuan, dua orang wanita dari daerah Sanggau, dan berniat mencari kerja di Pontianak,” jelasnya, Jumat, 10 Juni 2022.
ADVERTISEMENT
Riki mengatakan, menurut pengakuan korban, mereka diiming-imingi untuk dicarikan pekerjaan, mereka juga telah disetubuhi oleh pelaku. Mereka diancam untuk tidak keluar dari rumah kontrakan tersebut.
“Dengan pelaku ini mereka sudah digauli, diancam dan tidak boleh keluar rumah. Itu informasinya. Kita amankan korbannya. Pelaku mungkin sudah melihat ada kegiatan kita di kontrakan itu. Kita amankan, kita serahkan Polresta utk ditindak lanjuti. PRC tidak ingin menimbulkan kegaduhan, jadi kita serahkan ke yang berhak,” paparnya.
Sebelumnya, Riki menjelaskan, bahwa warga sekitar merasa curiga di sebuah rumah kontrakan tersebut terdapat dua orang wanita dewasa, namun tidak pernah keluar rumah. Setelah diselidiki, ternyata kedua wanita tersebut sudah disekap selama tiga hari.
“Sebenarnya mereka bisa keluar, cuma mereka takut. Diancam. Kalau gak, dipukuli. Ancaman-ancaman itu bagi seorang perempuan dari desa membuat mereka takut. Pengakuannya mereka sudah ditiduri,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
“Informasi awal dari warga, warga mengetahui ada orang baru tapi gak pernah keluar rumah, akhirnya mereka curiga dan kebetulan PRC lagi ramai lewat daerah situ, dipanggil, dan dicek, ternyata benar,” lanjutnya.
Dari pengakuan korban, ia bertemu dengan pelaku dan mengaku sanggup untuk mencarikan pekerjaan kepada korban.
“Informasinya, korban ini mau cari kerja, ketemu seseorang, dia sanggup mencarikan kerja, mereka ditipu. Kemudian diinapkan di kontrakan itu, beberapa malam ini, dan terjadi kekerasan seksual itu. Sudah tiga hari,” tukasnya.