Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten Media Partner
Polisi Selidiki Penemuan Mayat Lansia di Kebun Kelapa Kubu Raya
16 Oktober 2024 15:15 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Seorang lansia bernama Ranjani (56) ditemukan meninggal dunia di dalam parit kebun kelapa miliknya yang berlokasi di Desa Teluk Nibung, Kecamatan Batu Ampar, Kabupaten Kubu Raya, Selasa, 15 Oktober 2024.
ADVERTISEMENT
Penemuan ini bermula ketika seorang saksi yang hendak meminjam gunting rambut datang ke rumah korban pada Senin malam, 14 Oktober 2024, sekitar pukul 19.30 WIB. Namun, korban tidak berada di tempat. Saksi kemudian kembali keesokan paginya, Selasa (15/10), sekitar pukul 06.30 WIB, dan mengetuk pintu rumah korban, namun tak kunjung ada jawaban.
Saksi yang khawatir akhirnya memutuskan untuk mencari korban di kebun kelapa yang terletak di depan rumahnya. Betapa terkejutnya saksi ketika menemukan korban dalam posisi telungkup di dalam parit, sudah dalam keadaan meninggal dunia. Saksi pun langsung berteriak meminta bantuan warga sekitar.
Kapolsek Batu Ampar, IPDA Rachmatul Isani Fachri, melalui Kasubsi Penmas Polres Kubu Raya, AIPTU Ade, mengatakan, berdasarkan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan keterangan saksi-saksi, diketahui korban hidup seorang diri dan diduga memiliki riwayat penyakit hipertensi.
ADVERTISEMENT
"Korban dievakuasi ke Puskesmas Kecamatan Batu Ampar untuk dilakukan visum luar. Dari hasil pemeriksaan, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Pihak keluarga juga menyampaikan bahwa korban memiliki riwayat hipertensi," ujar Ade, Rabu, 16 Oktober 2024.
Ia mengatakan, keluarga korban menerima kejadian ini dengan lapang dada dan memutuskan untuk menolak autopsi. Mereka meyakini bahwa korban meninggal dunia akibat penyakit yang telah lama dideritanya. Jenazah korban pun telah diambil keluarga untuk segera dimakamkan.
"Korban diperkirakan meninggal dunia sehari sebelum ditemukan. Keluarga korban menolak otopsi dan menerima kematian korban karena faktor kesehatan," ungkap Ade.
Meskipun demikian, pihak kepolisian menyatakan bahwa penyelidikan lebih lanjut masih terus dilakukan untuk memastikan penyebab pasti kematian korban.
ADVERTISEMENT
"Penyelidikan lebih lanjut masih terus dilakukan oleh pihak kepolisian," tukasnya.