Konten Media Partner

Pompa Air Mati Jadi Penyebab Kapal Wisata MABM Sintang Karam di Sungai Kapuas

10 Mei 2020 17:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Kapal wisata MABM “Bidar Pelangi Jubair” yang sandar di Sungai Kapuas, Sintang, karam pada Minggu (10/5) pagi. Foto: Yusrizal
zoom-in-whitePerbesar
Kapal wisata MABM “Bidar Pelangi Jubair” yang sandar di Sungai Kapuas, Sintang, karam pada Minggu (10/5) pagi. Foto: Yusrizal
Hi!Pontianak - Kapal wisata “Bidar Pelangi Jubair” yang sandar di Sungai Kapuas, Sintang, karam pada Minggu (10/5) pagi. Tidak ada korban jiwa akibat kejadian itu. Diduga, kapal tersebut karam karena mesin pompa air tidak menyala.
ADVERTISEMENT
Penanggung jawab Kapal Wisata Bidar Pelangi Jubair, Kurniawan, mengungkapkan, dirinya mendapat info bahwa kapal kemasukan air yang besar sekitar 5.30 WIB. “Mendapat informasi itu, datanglah kawan kami ke sana. Begitu dicek, listrik pompa tidak menyala. Listrik tersebut kita sambungkan dari Balai Ruai,” jelas Kurniawan pada Hi!Pontianak, Minggu siang.
Saat ditelusuri, kata Kurniawan, mesin pompa kapal bidar ternyata tidak menyala sejak pukul 20.00 WIB, sampai pukul 5.30 ketika kapal karam. “Makanya kami menduga, tidak berfungsinya pompa air kapal menyebabkan air masuk dan tidak dibuang selama 10 jam. Akhirnya, 80 persen kapal hampir tenggelam,” bebernya.
“Ada seorang ibu yang melihat bahwa air masuk ke kapal pukul 5.30 WIB. Akhirnya, sekitar 20 menit kemudian, kapal karam,” sambungnya.
ADVERTISEMENT
Karamnya kapal wisata MABM Bidar Pelangi Jubair diduga karena mesin pompa mati. Foto: Yusrizal
Di kapal tersebut, jelas Kurniawan, pihaknya menyiapkan dua orang penjaga. Satu bertugas pagi hari jam 07.00 WIB sampai 10.00 WIB. Petugas satunya lagi bertugas pukul 17.00 WIB sampai pukul 18.30 WIB.
“Mereka memang tidak berdiam di kapal. Dua penjaga itu hanya melihat dan mengontrol, kondisi kapal baik-baik saja. Dan perlu diingat, kapal sudah berada di sini sejak launching tanggal 20 Februari hingga saat ini. Kapal ini sudah 1,5 bulan beroperasi. Namun, berhenti beraktivitas 1,5 bulan karena corona. Tapi tetap kita awasi,” tegas Kurniawan.
Ia mengatakan, mengapa listrik padam yang berakibat pompa tidak menyala sedang dicari penyebabnya. “Mengapa stut tersebut padam, saya tidak tahu. Ini yang sedang kita cari penyebabnya. Yang jelas kapal tidak bocor. Kan, sejak tiga bulan lalu kapal tersebut tidak bocor. Ndak ada masalah. Selama ini mesin pompa menyala 24 jam,” pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Upaya evakuasi kapal wisata Bidar Pelangi Jubair dengan menggunakan tali. Foto: Yusrizal