Konten Media Partner

POPTI Kalbar Targetkan Zero Thalasemia

8 Mei 2022 16:52 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Persatuan Orang Tua Penderita Thalassemia Indonesia (POPTI) Kalbar, Windy Prihastari, bersama anak-anak penyandang thalasemia. Foto: Dok Hi!Pontianak
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Persatuan Orang Tua Penderita Thalassemia Indonesia (POPTI) Kalbar, Windy Prihastari, bersama anak-anak penyandang thalasemia. Foto: Dok Hi!Pontianak
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Hari Thalasemia Sedunia diperingati tepat pada 8 Mei. Ketua Persatuan Orang Tua Penderita Thalassemia Indonesia (POPTI) Kalbar, Windy Prihastari, mengungkapkan pada peringatan kali ini, ia akan mengusung Kalbar menjadi Zero Thalasemia.
ADVERTISEMENT
Windy juga mengucapkan terima kasih kepada Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji, karena telah membantu obat-obatan kepada penyandang Thalasemia.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada Pak Gubernur Kalbar, karena telah memberikan obat-obatan kepada anak-anak Thalasemia,” jelas Windy pada peringatan Hari Thalasemia Sedunia, Minggu, 8 Mei 2022.
Kemudian, Windy mengungkapkan inovasi dari para penyandang Thalasemia ini untuk menganggap rumah sakit menjadi rumah keduanya, karena para penyandang Thalasemia harus melakukan transfusi darah setiap bulan, seumur hidupnya.
Windy juga menginformasikan, bahwa pihaknya telah menyajikan aplikasi Sidoremi untuk para pendonor darah tetap untuk anak-anak penyandang Thalasemia.
“Apliaksi Sidoremi adalah aplikasi pendonor darah tetap untuk anak Thalasemia, yang kita targetkan 1 anak 12 pendonor darah tetap. Kalau dia terus-terusan bergantian yang mendonorkan darah ke anak-anak Thalasemia sering terjadi alergi atau sesak nafas, kalau mereka memiliki pendonor darah tetap itu mengurangi alergi tersebut,” papar Windy.
ADVERTISEMENT
Aplikasi tersebut juga dapat memudahkan para penyandang Thalasemia yang berada jauh dari Kota Pontianak, mereka akan terlebih dahulu mengecek apakah ketersediaan darah tersedia di PMI tersebut.
“Kemudian untuk anak-anak Thalasemia yang ada di Kabupaten atau daerah jauh sebelum kesini tentunya mereka tahu, ada gak ketersediaan darah mereka, walaupun sampai saat ini PMI sudah membantu memprioritaskankan darah tersebut untuk anak-anak Thalasemia,” ujarnya,
“Tapi kadang-kadang juga minimnya pendonor darah mengakibatkan mereka, ketika datang kesni belum ada darah, ketika sudah ada aplikasi tersebut darah sudah siap, dan bisa ketemu langsung oleh pendonor darahnya di PMI,” lanjut Windy.
Ketua POPTI Kalbar tersebut menyebutkan agar warga tidak takut untuk mendonorkan darahnya, walaupun saat ini masih dalam situasi kondisi pandemi COVID-19.
ADVERTISEMENT
“Kita gencar supaya Kalbar zero kelahiran Thalasemia karena beban pembiayaan untuk mereka yang ditanggung oleh pemerintah setiap tahunnya sebesar Rp 300 juta hingga Rp 400 juta. Kemudian apalagi kalau mereka mau berobat keluar negeri. Kalau dia ingin melaksanakan operasi sumsum tulang belakang, itu biayanya Rp 2 miliar. Itulah kita gencar sosialisasi Zero Thalasemia,” ungkapnya.
Ia mengimbau agar warga dapat mendonorkan darahnya, atau menjadi pendonor darah tetap, untuk membantu anak-anak penyandang Thalasemia tersebut.
“Kendala kita dalam bersosialisasi dengan masyarakat, maka kita bentuk sahabat Thalasemia, bisa membantu kita mencari pendonor darah tetap dan mensosialisasikan ke masyarakat. Sahabat Thalasemia ini pertama kita bentuk semakin banyak sekarang itu sudah lebih banyak bukan dari kalangan relawan saja, tapi juga dari dokter-dokter baru menjadi sahabat Thalasemia,” tukasnya.
ADVERTISEMENT