Konten Media Partner

Potret Distribusi Logistik di Pedalaman Sintang: Lewati Banjir-Jalan Rusak

13 Februari 2024 18:56 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas melewati jalan yang banjir saat melakukan distribusi logistik Pemilu 2024. Foto: Dok. KPU Sintang
zoom-in-whitePerbesar
Petugas melewati jalan yang banjir saat melakukan distribusi logistik Pemilu 2024. Foto: Dok. KPU Sintang
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Hi!Sintang - Menjelang pelaksanaan Pemilu pada 14 Februari 2024, pendistribusian logistik hingga ke pedalaman terus dikebut.
ADVERTISEMENT
Di lapangan, distribusi logistik dihadapkan pada banyak tantangan. Mulai dari jalan rusak, banjir hingga harus melewati jalur sungai dengan arus deras.
Bahkan berdasarkan dokumentasi video yang diterima Hi!Pontianak dari KPU Sintang, pendistribusian logistik menuju Desa Natai Lesung, Kecamatan Kayan Hilir, harus dipikul ketika melewati sungai pada malam hari.
Kondisi serupa juga dialami petugas yang ingin mendistribusikan logistik ke TPS 2, Desa Benua Baru, Kecamatan Tempunak. Mereka harus memikul logistik melewati banjir. Sementara distribusi logistik menuju salah satu desa pedalaman di Kecamatan Ambalau maupun Serawai harus menggunakan longboat.
Distribusi logistik di pedalaman Sintang. Foto: Dok. KPU Sintang
Menurut Ketua KPU Kabupaten Sintang, Edi Susanto, pihaknya sudah mulai mendistribusikan logistik pemilu untuk kecamatan terjauh mulai 8 Februari 2024. Untuk Kecamatan Ambalau dan Kecamatan Serawai, distribusi melalui jalur darat. Ketika sampai di Nanga Pinoh Kabupaten Melawi, dikirim melalui jalur sungai.
ADVERTISEMENT
“Sementara itu distribusi logistik ke Kecamatan Kayan Hulu, paginya berangkat, sorenya tiba di ibu kota kecamatan,” bebernya, Selasa, 13 Februari 2024.
Untuk kecamatan paling jauh yakni Ketungau Hulu, distribusi logistik lewat jalur darat dengan jalan memutar dari Sekadau, Sanggau, Balai Karangan hingga ke Senaning. “Menuju Kecamatan Ketungau Tengah dan Ketungau Hilir, pengiriman menggunakan jalur sungai, dua hari baru sampai,” jelasnya.
Selanjutnya pada tanggal 9 Februari 2024, KPU Sintang mendistribusikan logistik ke kecamatan yang dekat seperti Tempunak, Dedai dan Kayan Hilir. Tanggal 10 Februari 2024, lanjut pengiriman ke Kecamatan Kelam Permai, Kecamatan Tempunak dan Sepauk. Tanggal 11 ke Kecamatan Binjai Hulu.
Kondisi jalan rusak yang harus dilalui petugas saat melakukan distribusi logistik di pedalaman Sintang. Foto: Dok. KPU Sintang
“Untuk logistik Kecamatan Sintang langsung diambil oleh petugas ke gudang KPU. Distribusikan ke TPS hari ini,” ucapnya.
ADVERTISEMENT
Ia mengatakan, KPU menargetkan semua logistik sampai semua ke TPS H-1. Dalam pendistribusian dikawal ketat oleh KPU Sintang, PPK, Bawaslu TNI dan Polri. Sesampainya di kecamatan juga mendapat pengawalan ketat dari KPPS, Polsek, dan Koramil.
“Kami juga minta pihak perusahaan sawit karena ada ruas jalan yang susah dilalui, mereka kami minta untuk menyiapkan armada untuk pendistribusian ke TPS. Dan sampai sejauh ini distribusi logistik tidak ada kendala yang berarti. Kendala-kendala sudah diantisipasi dari semua pihak,” tuturnya.
“Proses pendistribusian ini dihadapkan dengan kondisi geografis, jauh jarak tempuhnya, ada yang melalui darat lalu disambung melalui sungai, jalan kaki, jalan yang hancur, arus sungai yang deras dengan banyak riam/jeram,” tukasnya.