Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten Media Partner
Ragam Destinasi Wisata di Ekor Kalimantan: Melihat Penyu Bertelur di Paloh
16 Juli 2023 13:44 WIB
·
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Ketika beranjak ke ekor Kalimantan Barat, tepatnya di Kabupaten Sambas, kamu dapat menemukan beberapa destinasi wisata yang menarik, dan wajib untuk dikunjungi.
ADVERTISEMENT
Seperti halnya Desa Wisata Temajuk, Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas. Di sana wisatawan dapat menikmati hamparan pemandangan pantai yang indah. Fasilitas penginapan di sana sudah memadai.
Temajuk hanya berjarak 4 kilometer dari Telok Melano, Malaysia. Tak jarang tempat wisata ini juga dikunjungi oleh wisatawan dari Negeri Jiran.
“Di sana wisatanya pemandangan pantai. Ini pantai terpanjang di Indonesia, dan merupakan kawasan tempat yang banyak sekali menyediakan penginapan di tepi pantai, baik itu villa, resort, sampai home stay ada. Makanya desa ini disebut kampung dengan beratus-ratus penginapan,” jelas Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Provinsi Kalimantan Barat, Windy Prihastari, Minggu, 15 Juli 2023.
Tak hanya Temajuk, masih di Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas, ada juga Wisata Tanjung Api, di Desa Sebubus. Di sini wisatawan dapat melihat atraksi wisata edukasi penyu, yang menjadi salah satu dayak tarik wisatawan.
ADVERTISEMENT
“Objek wisatanya juga hamparan pantai terpanjang. Dia juga masuk dalam kawasan konservasi penyu,” ungkap Windy.
Di kawasan konservasi penyu tersebut, apabila masyarakat ingin melihat atraksi penyu bertelur, wisatawan bisa datang sekitar bulan Mei hingga Agustus, saat laut dalam keadaan tenang.
“Saat laut tenang, penyu banyak naik ke atas (pantai). Edukasi mengenai penyu itu jadi atraksi wisata dan paket wisata di kawasan Desa Sebubus, mulai dari pengamatan penyu bertelur, dan bagaimana telur-telur penyu ditanam kembali,” terangnya.
Penyu akan mengerami telur selama 45 hari. Setelah menetas, dan akan keluar dari tempat penanamannya, anak-anak penyu atau biasa disebut tukik, akan dilepas setelah mereka menetas, dan tak boleh lebih dari 7 hari.
“Jadi dari lubang tidak boleh lama melepaskan. Pelepasan pagi sebelum jam 7. Biasanya penyu naik ke darat itu malam hari. Kenapa malam? Dia menghindari gangguan dari manusia, hewan juga, yang pasti ancaman manusia, kebisingan,“ ucap Windy.
ADVERTISEMENT
Pantai Bahari Jawai
Selanjutnya ada Pantai Bahari Jawai Laut, berada di Kecamatan Jawai Selatan, Kabupaten Sambas. Wisata alam di Desa Jawai ini menyuguhkan hamparan pemandangan pantai yang indah, serta ada berbagai fasilitas rekreasi.
“Di sini juga ada tempat rekreasi dan pagelaran seni budayanya. Tak jarang juga wisatawan datang berbondong-bondong untuk dapat berfoto di pantai tersebut,” kata Windy.
Tak sampai di situ, Kabupaten Sambas memang kaya akan destinasi wisatanya. Sekarang kita bertandang ke Danau Sebedang, lokasinya berada di Kecamatan Sebawi, Kabupaten Sambas.
Windy mengatakan, wisata danau ini adalah wisata alam buatan yang dikelola oleh masyarakat setempat. Dari hamparan danau tersebut, kita dapat menikmati pemandangan bukit dan gundung,
“Danau Sebedang ini juga ada atraksi wisata alamnya, wisatawan disuguhkan dengan hamparan danau yang luas dan beberapa fasiltas, restoran terapungnya, bagus untuk keluarga. Jadi bisa buat main sampan, terus menikmati kuliner, serta banyak juga fasilitas penginapan,” paparnya.
ADVERTISEMENT
Beranjak dari sana, kita berkunjung ke Desa Piantus, Kecamatan Sejangkung, Kabupaten Sambas. Desa ini sebagai Desa Kreatif pengrajin rotan dan bambu. Sekitar 80 persen masyarakat setempat berprofesi sebagai pengrajin rotan dan bambu.
“Produknya lebih banyak ke kursi, meja, buat souvenir, keranjang, di sana lebih banyak permintaan berupa furniture seperti kursi untuk hotel, lampu gantung, hingga lemari,” jelas Windy.
Masyarakat setempat mengambil langsung bahan baku seperti rotan dan bambu dari hutan di Desa Piantus. Di bukit piantus tersedia berbagai bahan-bahan kerajinan yang diperlukan masyarakat.
“Mereka mengelola hasil bahan dasar dari kerajinan itu dari bukit piantus, mereka menyakinkan semua bahan yang diperlukan jadi secara berkelanjutan, mereka menanam dan melestarikan sumber tanaman yang mereka olah,” imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Bambu di hutan Piantus juga ada berbagai jenis, kerajinan yang dibuat oleh masyarakat setempat pun sudah dijual hingga ke luar negeri.
Selain kerajinannya, di Desa Piantus juga dikenal dengan festival amping. Festival amping ini merupakan pesta syukuran panen di mana masyarakatnya terutama ibu-ibu akan mengambil beberapa padi untuk dimasak, hingga ditumbuk.
“Ibu-ibunya akan ambil beberapa padi terus dimasak dioseng, ditumbuk jadilah amping. Amping ini menjadi makanan khas utuk perayaan festival amping, dan itu dijadikan oleh-oleh, bentuknya bisa dijadikan cake, sereal, dan minuman. Festival amping ini adalah atraksi menumbuk dengan tarian-tarian dan itu jadi atraksi wisata,” tukasnya.