Ratusan Burung Kacer Dilepaskan ke Habitatnya di Kalimantan Barat

Konten Media Partner
12 Juli 2020 12:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ratusan ekor burung kacer dikembalikan ke habitatnya. Foto: Dok Hi!Pontianak
zoom-in-whitePerbesar
Ratusan ekor burung kacer dikembalikan ke habitatnya. Foto: Dok Hi!Pontianak
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Karantina Pertanian Entikong wilayah kerja Nanga Badau dan Aruk, melakukan pelepasliaran 114 burung kacer ke habitat alaminya, pada Jumat (10/7).
ADVERTISEMENT
Ratusan burung kacer ini merupakan hasil penahanan Karantina Pertanian Entikong wilayah kerja Nanga Badau dan Aruk, tersebut masing-masing sebanyak 97 dan 17 ekor.
Pelepasliaran ratusan burung ini berawal dari tangkapan Satgas Pamtas 133 Yudha Sakti, di jalur tikus di Kawasan PLBN Nanga Badau.
Selanjutnya burung tersebut diserahkan kepada Pejabat Karantina Pertanian Entikong di Badau, Adrian Prasetyo. Sementara itu, sebanyak 17 ekor burung kacer di PLBN Aruk merupakan hasil pemeriksaan Pejabat Karantina Pertanian Entikong, Adhi Pradhana, bersama Bea Cukai, di Aruk.
Pelepasliaran burung kacer hasil tangkapan Balai Karantina Pertanian Entikong. Foto: Dok Hi!Pontianak
“Kerjasama antar instasi di perbatasan merupakan kunci utama dalam penegakan UU 21 tahun 2019 mengenai Karantina Hewan Ikan dan Tumbuhan. Kerja sama tersebut beberapa waktu lalu diapresiasi oleh Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo yang memimpin kegiatan patroli perbatasan darat di perbatasan. Menurutnya kerja sama tersebut sangat peting untuk memastikan keamaan pangan dan keanekaragaman hayati yang melimpah di Indonesia,” jelas Adrian, Sabtu (11/7).
ADVERTISEMENT
Di tempat terpisah, Kepala Karantina Pertanian Entikong, drh. Yongki Wahyu Setiawan mengatakan, satwa yang dilepasliarkan tersebut sudah dilakukan pemeriksaan, dan dinyatakan bebas hama serta penyakit hewan. Pelepasliaran tersebut bertujuan untuk mengurangi kematian sehingga dapat membantu menjaga ekosistem dan keberagaman plasma nutfah Indonesia.
“Burung tersebut kami lepaskan kembali di habitat aslinya, kami berharap kegiatan ini bisa membantu menjaga kelestarian alam yang ada di daerah perbatasan," kata Yongki.
Selain itu Yongki menegaskan, komitmen bersama TNI, Polri serta Instansi lainnya untuk menjaga perbatasan dari pemasukan hewan maupun turunannya, serta produk pertanian lainnya secara illegal.
“Sesuai arahan Kepala Badan Karantina Pertanian, Ir. Ali Jamil, dimana Karantina Pertanian merupakan garda terdepan dalam pencegahan masuknya hama penyakit hewan dan organisme pengganggu tumbuhan,” pungkasnya.
ADVERTISEMENT