Konten Media Partner

Rawan Kecelakaan di Laut, BMKG Pontianak Gelar Sekolah Lapang Cuaca Nelayan

7 September 2024 9:53 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemukulan gong tanda dibukanya Sekolah Lapang Cuaca Nelayan Provinsi Kalimantan Barat tahun 2024. Foto: Dok. BMKG Pontianak
zoom-in-whitePerbesar
Pemukulan gong tanda dibukanya Sekolah Lapang Cuaca Nelayan Provinsi Kalimantan Barat tahun 2024. Foto: Dok. BMKG Pontianak
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika melalui Stasiun Meteorologi Maritim Pontianak menggelar kegiatan Sekolah Lapang Cuaca Nelayan Provinsi Kalimantan Barat tahun 2024. Sekolah Lapang Cuaca Nelayan ini sengaja dibuat agar nelayan bisa membuat perencanaan yang baik untuk meminimalisasi kecelakaan saat melaut.
ADVERTISEMENT
“Yang perlu diperhatikan dan ingin dicapai dalam SLCN ini, kita berikan pembelajaran yang berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi tentang bagaimana nelayan memahami perilaku cuaca dan tinggi gelombang, sehingga nantinya dalam melaksanakan kegiatan melaut itu bisa selamat, efektif dan meningkatkan hasil tangkapan," ungkap Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto pada Selasa, 3 September 2024.
Guswanto bilang, SLCN bagian dari dukungan BMKG untuk menyukseskan Program Pangan Nasional khususnya pangan bersumber dari laut.
“Ini kan termasuk juga dalam dalam Program Pangan Nasional, artinya BMKG mendukung program tersebut khususnya Program Pangan Laut, tidak hanya nelayan tangkap tapi juga budi daya, juga budi daya rumput laut,” katanya.
Selain memberi pemahaman terkait Meteorologi, SLCN juga ditujukan untuk menjaga kelestarian lingkungan melalui penanaman Mangrove demi mencegah abrasi di wilayah pesisir.
ADVERTISEMENT
Dari kegiatan berskala nasional tersebut, Guswanto berharap akan lahir nelayan andalan BMKG yang mampu menyebarluaskan pengetahuan yang mereka dapat terkait Meteorologi kepada nelayan di sekitarnya.
“Karena ini sifatnya nasional, jadi harapan kami ada dari nelayan ini yang menjadi andalan BMKG menjadi Training of Trainer, mereka bisa menyebarkan pengetahuan yang mereka dapat dari kegiatan ini kepada komunitas nelayan di sekitarnya,” tambahnya.
Hal senada juga diungkapkan Pj Sekretaris Daerah Kota Singkawang, Aulia Candara. “Ilmu yang didapatkan ini tentu bisa dimanfaatkan oleh nelayan dalam menyusun sebuah rencana dalam melaut, karena kalau mereka terencana maka akan efisien, bisa lah masalah biaya/ongkos melaut seperti BBM serta berapa lama mereka melaut bisa ditekan melalui perencanaan ini,” kata Aulia.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, perencanaan yang baik tentu berdampak pada keamanan dan semakin terjaga dari bahaya yang mengintai, serta meminimalisasi kecelakaan saat melaut.