Razia Masker di Stadion SSA Pontianak: 5 Orang Positif Corona

Konten Media Partner
11 November 2020 20:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi corona. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi corona. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
5 Orang yang Sedang Olahraga Positif Corona, Pemkot Pontianak Tutup Stadion SSA
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Stadion Sultan Syarif Abdurahman (SSA) ditutup selama 14 hari, karena ditemukan 5 orang yang terkonfirmasi corona pada saat razia masker di kawasan itu, Minggu pagi, 8 November 2020.
Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, mengatakan, dari penutupan tersebut, pihaknya akan melakukan penyemprotan disinfektan, dan mengurangi aktivitas yang berpotensi terjadi kerumunan untuk sementara waktu.
“14 hari kita tutup. Kita sterilkan, disinfektan, termasuk warkop yang ada kasus positif. Kalau ada, akan kita tutup 3 hari. 5 (orang) yang positif ini, mereka tanpa gejala. Mereka sedang olahraga, dalam keadaan sehat secara fisik. Kita lakukan tracing, tapi diutamakan yang bergejala atau kontak erat,” jelas Edi kepada awak media, Rabu, 11 November 2020.
ADVERTISEMENT
Pada razia masker yang digelar di Stadion SSA, Dinas Kesehatan Kota Pontianak melakukan skrining dengan rapid test terhadap 89 orang, 16 orang dinyatakan reaktif, dan 15 orang dilakukan swab test.
Sementara itu, sampel yang diperiksa di laboratorium baru berjumlah 14 sampel, 5 di antaranya dinyatakan positif corona.
“Harapan kita bisa menekan angka penularan, dan meningkatkan angka kesembuhan. Kuncinya patuh, displin protokol kesehatan. Masyarakat (diimbau) bersabar dan menahan diri dari kegiatan yang mengumpulkan orang banyak. Kalau bisa ditunda, ya tunda dulu,” ungkapnya.
Edi mengatakan, pihaknya masih akan terus mengambil sampel dengan melakukan razia masker di beberapa tempat keramaian, seperti stadion, warung kopi, pasar, dan lain sebagainya.
“Kita juga ambil sampling sebagai analisis, untuk membaca sebaran, sehingga warga harus waspada dan hati-hati. Kalau kita tidak tracing, kita tidak tau,“ ucapnya.
ADVERTISEMENT
Edi mengungkapkan, pihaknya akan terus melakukan razia, dan untuk mengingatkan masyarakat Kota Pontianak. "Seperti anak-anak ini, banyak yang tidak tau kalau dia terpapar. Kasian ibu, bapak, nenek, kakeknya, kalau punya penyakit penyerta. Maka kita lalukan pembatasan jam malam," tutupnya.