Remaja di Kubu Raya Jadi Budak Seks Ayahnya Sejak 3 Tahun Lalu

Ilustrasi pencabulan. Foto: Tinnakorn jorruang/Shutterstock

Hi!Pontianak - Seorang remaja di Kubu Raya, Kalbar, menjadi budak seks ayahnya sejak 3 tahun lalu. Bahkan, korban dihamili ayah kandungnya berinisial BA (46) hingga hamil dua kali.

Kapolres Kubu Raya, AKBP Arief Hidayat, mengatakan pelaku telah menyetubuhi korban sejak Februari 2020 lalu. Perbuatan pelaku itu berlanjut hingga korban hamil.

"Korban diketahui hamil sekitar Juni 2020. Pelaku tahu (kehamilan korban) dan membelikan ala tes kehamilan," kata Arief kepada awak media, Jumat, 17 November 2023.

Setelahnya, korban mencari informasi di internet dan mencoba menggugurkan kandungannya. Korban pun mengalami keguguran, namun kehamilan itu tidak diketahui siapa pun, selain pelaku.

Tiga pekan usai keguguran, dengan mengancam pelaku kembali menyetubuhi korban. Sekitar November 2022 korban kembali hamil untuk yang kedua kalinya. Kali ini, kehamilan korban diketahui ibunya. Korban mengaku jika yang menghamilinya adalah sang ayah.

"Karena ketahuan, pelaku berusaha gantung diri, tapi dicegah istrinya," ujar Arief.

Korban kembali mengalami keguguran setelah diminta mengkonsumsi jamu dan obat-obatan. Setelah keguguran dua kali, sang ibu sempat menjaga hingga menemani anaknya tidur. Namun, itu tak berlangsung lama. Sebab, korban kembali disetubuhi sang ayah, tepatnya pada Agustus 2023.

Mirisnya, kali ini sang ibu malah tega menyuruh korban untuk melayani nafsu bejat pelaku. Ibunya beralasan pelaku sedang sakit dan umurnya sudah tidak lagi panjang.

Selain itu, ibunya tidak mau kehilangan pelaku dan tidak bisa tidur jika tidak ada pelaku. "Mendengar itu korban hanya terdiam tidak bisa berkata apa-apa. Karena setelah itu, pelaku kembali menyetubuhi korban atas sepengetahuan ibunya," jelas Arief.

Akhirnya kasus ini terbongkar usai korban ditemani kakaknya untuk melaporkan perbuatan bejat sang ayah kepada pihak kepolisian. Kini, ayah dan ibunya telah ditahan di Mapolres Kubu Raya untuk diproses lebih lanjut.