Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.100.2
13 Ramadhan 1446 HKamis, 13 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten Media Partner
Remaja di Pontianak Tewas Dihajar, Ayah Korban Minta 4 Pelaku Dihukum Setimpal
4 Oktober 2024 21:03 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Efendi (51), ayah remaja di Pontianak yang dihajar hingga tewas meminta para pelaku dihukum setimpal. Akibat perbuatan mereka, sang ayah kehilangan putranya.
ADVERTISEMENT
"Saya minta proses hukumnya harus adil, sebagaimana mereka menghilangkan nyawa anak saya," pinta Efendi, Jumat, 4 Oktober 2024.
Diketahui, seorang remaja berusia 16 tahun di Pontianak dihajar hingga tewas karena diduga mencuri part mesin molen di lokasi pembangunan perumahan di Jalan Parit Pangeran Pontianak. Sebanyak 4 pelaku penganiayaan masing-masing berinisial AN, AR, YS, dan ER, telah diamankan polisi.
Ayah korban baru mengetahui kematian anak keduanya itu dari adiknya, pada Sabtu malam, 28 September 2024, pukul 21.00 WIB. "Itu saya dikasih tahu kalau anak saya sudah meninggal, sekarang ada di rumah sakit, saya harus ke Polsek. Awalnya jam 8 saya sempat cari dia, ke mana dia, biasanya sore sudah pulang," ungkap Efendi.
ADVERTISEMENT
Mendapati kabar tersebut, ia langsung pergi ke RS Bhayangkara Anton Soedjarwo melihat jasad putranya. Saat itu ia mendapati sejumlah memar di wajah putranya itu. Lalu pihak keluarga pun sepakat untuk dilakukan autopsi.
Ayah korban juga menyayangkan tindakan main hakim sendiri yang dilakukan oleh pelaku. Ia mengatakan, bila sang anak melakukan pencurian seharusnya diserahkan saja ke kantor polisi.
"Saya tidak membenarkan anak saya juga karena tidak tahu dia di luar, tetapi keseharian dia di rumah bagus. Kalau dia salah, jangan sampai juga nyawanya dihilangkan, serahkan saja ke polisi. Saya terima. Ini yang saya tuntut sekarang nyawa anak saya" ucapnya.
Ia mengungkapkan, kesehariannya sang anak merupakan pribadi yang baik kepada keluarga. Sejak lama, putranya itu sudah bekerja untuk membantu perekonomian keluarga. Beberapa waktu belakangan, putranya itu bekerja mencari barang bekas dan rongsokan lalu dijual.
ADVERTISEMENT
"Sebelumnya dia kerja di gudang barang rongsokan karena belum punya KTP, dikeluarkan. Setelah itu dia cari barang bekas rongsokan di jual, itulah keseharian dia. Hasilnya terkadang bantu buat di rumah, beli voucher listrik, PDAM, bantu mamanyalah dikit-dikit hasil dari kerja, bantu sajalah karena saya kan hanya kuli," tuturnya.