Konten Media Partner

RSUD Pemangkat Miliki CT Scan dan Layanan Cuci Darah

15 Juli 2019 18:47 WIB
clock
Diperbarui 11 Januari 2020 13:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Direktur RSUD Pemangkat, dr Ahmad Hardin, menunjukkan fasilitas CT Scan. Foto: Dok Hi!Pontianak
Hi!Pontianak - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pemangkat, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, kini telah memiliki fasilitas medis berupa CT-scan dan Hemodialis. Kedua fasilitas ini akan mulai dioperasikan pada Agustus 2019 mendatang.
ADVERTISEMENT
"Kami masih menunggu izin operasionalnya," kata Direktur RSUD Pemangkat, dr Ahmad Hardin, saat diwawancara Hi!Pontianak, Senin (15/7).
Ia menjelaskan, dua fasilitas itu bersumber dari bantuan Dana Alokasi Khusus (DAK) berupa beberapa alat kesehatan fisik. Dirinya mengatakan, bahwa RSUD Pemangkat saat ini sedang membangun unit Hemodialis yang bersumber dari dana Badan Layanan Usaha Daerah (BLUD) rumah sakit dan Kerja Sama Operasi (KSO) dengan perusahaan penyedia alat cuci darah.
Hardin mengatakan, selain CT-scan dan Hemodialis, pihaknya juga membangun fasilitas Endoskopi dan Ventilator. "Ini untuk mempermudah masyarakat Kabupaten Sambas dalam pelayanan kesehatan pengobatan," ujarnya.
"Selama ini pasien-pasien yang memerlukan pemeriksaan CT Scan, Endoskopi dan tindakan hemodialisis, harus di rujuk ke Singkawang. Dengan adanya pelayanan tersebut, masyarakat kabupaten Sambas yang membutuhkan, tidak perlu jauh-jauh lagi. Ini mendekatkan pelayanan kepada masyarakat, mengingat kondisi geografis wilayah Kabupaten yang luas," ungkap Hardin.
ADVERTISEMENT
Suasana pelayanan di RSUD Pemangkat. Foto: Dok Hi!Pontianak
Selain alat kesehatan, fasilitas bangunan fisik RSUD Pemangkat saat ini juga sedang berlangsung, seperti pembangunan rehabilitasi gedung rawat jalan, bangsal perawatan bedah, instalasi farmasi, gedung penatu, dan kamar jenazah.
Hardin menambahkan, beberapa alat kesehatan tersebut hingga saat ini belum dioperasionalkan, karena masih menunggu hasil visitasi dari Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat, karena sebelumnya sudah dilakukan visitasi dan rekomendasi dari Persatuan Nefrologi Indonesia (Pernefri), untuk mengeluarkan izin operasional.
"Rencananya bulan Agustus akan diresmikan. Untuk pelayanannya, nanti akan melayani pasien BPJS dan umum. Sampai saat ini belum kita operasionalkan, karena sedang menunggu izin," kata Hardin.
Penulis: dr Ahmad Hardin (Mahasiswa Program Magister Administrasi Publik Universitas Tanjungpura)