Konten Media Partner

Sandiaga Uno Akan Kunjungi Kampung Wisata Benua Melayu Laut Pontianak

5 Juli 2022 15:28 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sandiaga Uno mengenakan baju tenun khas Kalbar. Foto: Banyu Susanto/Hi!Pontianak
zoom-in-whitePerbesar
Sandiaga Uno mengenakan baju tenun khas Kalbar. Foto: Banyu Susanto/Hi!Pontianak
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, direncanakan akan mengunjungi kampung wisata Benua Melayu Laut (BML) dalam waktu dekat. Hal ini diungkapkan oleh Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono.
ADVERTISEMENT
Kunjungan Sandiaga Uno dilaksanakan dalam rangka penilaian kampung wisata Benua Melayu Laut. Kampung wisata tersebut merupakan salah satu dari 50 destinasi desa wisata se-Indonesia di penghargaan Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022.
Edi berharap, kampung wisata Benua Melayu Laut dapat masuk 20 besar dan mampu bersaing dengan destinasi desa wisata lainnya di ajang ADWI 2022.
"Kita doakan kampung wisata di Kelurahan Benua Melayu Laut terpilih sehingga bisa menjadi ikon dan salah satu role model destinasi wisata bagi daerah-daerah lainnya," ujarnya, Senin, 4 Juli 2022.
Sebagai satu di antara 50 besar desa wisata yang akan dinilai, Kelurahan BML melewati perjalanan panjang. Awalnya bersaing dengan 3.450 desa wisata seluruh Indonesia hingga ditetapkan masuk dalam 50 besar destinasi desa wisata.
ADVERTISEMENT
Hal itu, kata Edi, tidak terlepas dari peran masyarakat melalui Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) yang telah mengusulkan Kelurahan BML bersaing dengan desa wisata lainnya di Indonesia hingga pada posisi 50 besar.
"Artinya di Kalbar, satu-satunya yang mewakili provinsi ini untuk bersaing dengan destinasi wisata lainnya di Indonesia," sebutnya.
Lolosnya kampung wisata BML di deretan 50 besar desa wisata se-Indonesia tidak lepas dari inisiatif dan kreativitas warga setempat hingga mengantarkan kampung wisata tersebut dilirik oleh Kemenparekraf. Salah satunya adalah Kampung Batik Kamboja, kesadaran wisata termasuk pola pikir masyarakat dalam menjadikan kawasannya sebagai destinasi wisata. Padahal, dilihat dari sisi infrastrukturnya hanya ada promenade di sepanjang tepian Sungai Kapuas.
"Namun kenyataannya ada penilaian-penilaian khusus lainnya oleh Kemenparekraf yang menjadikan Kelurahan BML sebagai desa wisata nasional," pungkasnya.
ADVERTISEMENT