Satgas COVID-19 Investigasi Dugaan Penumpang Pesawat Pakai Surat PCR Palsu

Konten Media Partner
17 Mei 2021 14:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Dinas Kesehatan Kalbar, Harisson, menunjukkan surat dari Medilab Jakarta, yang menginformasikan adanya dugaan surat PCR palsu yang digunakan penumpang pesawat untuk masuk ke Kalbar. Foto: Teri/Hi!Pontianak
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Dinas Kesehatan Kalbar, Harisson, menunjukkan surat dari Medilab Jakarta, yang menginformasikan adanya dugaan surat PCR palsu yang digunakan penumpang pesawat untuk masuk ke Kalbar. Foto: Teri/Hi!Pontianak
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Kasus corona di wilayah Kalimantan Barat dalam beberapa minggu terakhir menunjukkan peningkatan. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar, Harisson menduga peningkatan kasus tersebut dikarenakan adanya penyalahgunaan surat swab PCR negatif palsu.
ADVERTISEMENT
“Jadi 1 bulan terakhir ini di Kalimantan Barat terjadi penambahan kasus yang cukup tinggi. Ini jadi masalah. Setelah kita observasi ternyata ada bocornya kasus konfirmasi COVID-19 yang dari luar masuk ke Kalbar, terutama dari bandara. (mereka) Pakai surat swab PCR negatif palsu. Dugaan ini juga diinfokan dari laboratorium Medilab Jakarta,” ungkapnya, Senin, 17 Mei 2021.
Sebelumnya pemerintah Provinsi Kalbar memberlakukan persyaratan untuk masuk ke Kalbar, melalui moda transportasi udara harus membawa hasil swab PCR negatif, hal tersebut dilakukan untuk menekan angka penyebaran virus corona.
“Nampaknya ada beberapa penumpang yang sebenarnya dia positif, tapi dia menggunakan surat keterangan swab PCR negatif yang palsu, dan mengatas namakan Medilab di Jakarta. Karena yang menerapkan persyaratan swab PCR hanya di Kalbar dan Kalteng. Maka ini dimanfaatkan orang yang tidak bertanggung jawab. Ini dari laporan warga. Surat palsu tersebut dibayar dengan Rp 500 ribu, untuk bisa terbang ke Pontianak,” paparnya.
ADVERTISEMENT
Kronologi penemuan dugaan pemalsuan surat swab PCR negatif palsu ini berawa dari laporan masyarakat ke Medilab Jakarta, sehingga dari laporan tersebut Medilab Jakarta mengirimkan surat kepada Dinkes Kalbar, dan GM Angkasa Pura, agar berhati-hati jika ada penumpang yang mengatasnamakan Medilab. Harus dicek benar-benar QR code-nya.
“Ini sebenarnya laporan dari masyrakat ke Medilab Jakarta, mungkin mereka dimintain uang dengan hasil laboratorium palsu. Berdasarkan pengaduan masyarakat, Medilab mengirimkan surat, agar kita berhati-hati. Sebenarnya Medilab sudah memuat QR code. Kami minta petugas di bandara harus berhati-hati cek QR code-nya,” ucap Harisson.
Dugaan pemalsuan surat swab PCR negatif ini juga dikaitkan dengan jumlah peningkatan kasus corona di wilayah Kalbar yang melonjak. Harisson mengatakan, biasanya kasus corona yang berasal dari luar Kalbar memiliki viral load yang tinggi, sehingga pihaknya akan memperketat dan berhati-hati untuk memeriksa penumpang yang masuk ke Kalbar.
ADVERTISEMENT