Satgas COVID-19 Pontianak Kembali Temukan Pengunjung Warkop yang Positif Corona

Konten Media Partner
1 Desember 2020 13:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rapid tes dilakukan terhadap pengunjung warung kopi di Pontianak. Foto: Dok Hi!Pontianak
zoom-in-whitePerbesar
Rapid tes dilakukan terhadap pengunjung warung kopi di Pontianak. Foto: Dok Hi!Pontianak
ADVERTISEMENT
Satgas COVID-19 Pontianak Kembali Temukan Pengunjung Warkop yang Positif Corona
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - 7 orang pengunjung di warung kopi (warkop) Unlimited, di Jalan Reformasi, Pontianak, Kalbar, dinyatakan positif corona, setelah dilakukan razia penegakan displin protokol kesehatan.
Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono mengungkapkan, sebelumnya sebanyak 16 orang yang dinyatakan reaktif rapid test. Setelah dilakukan swab, 7 orang di antaranya kemudian dinyatakan positif corona.
Sebanyak 7 orang ini, 2 orang berdomisili di Kota Pontianak, dan 5 orang berdomisili di Kabupaten Kubu Raya.
“Kota Pontianak saat ini masih zona jingga, karena Pontianak jumlah penduduknya besar, mobilitasnya tinggi, aktivitasnya tinggi. Selain itu, tracing swab kita tidak banyak. Buktinya kemarin hasil razia 7 orang yang positif. Dari 16 yang reaktif ini menunjukkan hampir di setiap tempat tongkrongan ada kasus konfirmasi,” jelas Edi, Selasa, 1 Desember 2020.
ADVERTISEMENT
Edi mengatakan, untuk mengantisipasi penyebaran corona, pihaknya masih terus melakukan razia di tempat-tempat yang berpotensi kerumunan.
“Kita juga akan menilai warkop dan restoran yang patuh disiplin taat protokol kesehatan, kita beri reward penghargaan atau apresiasi sebagai warkop atau tempat usaha yang bisa dicontoh. Kita sebelum vaksin ditemukan, bersabarlah menahan diri, membantu menekan angka ketertularan,” tegasnya.
Ia mengatakan, pelaku usaha di Pontianak terpantau 90 persen menerapkan protokol kesehatan, namun kata Edi, beberapa pengunjung yang datang masih tidak disiplin protokol kesehatan.
“Pengunjungnya ini, rata-rata menganggap masih bandel, pake masker sebagai aksesoris saja, atau dikantongi, jadi semacam SIM. Kadi kalau dirazia, dia baru pakai masker. Jadi kita harapkan kesadaran masing-masing, supaya COVID ini cepat dikendalikan,” imbuhnya.
ADVERTISEMENT