Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
Konten Media Partner
Sekolah di Kalbar Mulai Buka pada 1 Agustus 2020, Dinkes Swab Tenaga Pengajar
23 Juli 2020 13:34 WIB

ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat akan memulai proses belajar tatap muka mulai 1 Agustus 2020 pada sejumlah sekolah di Kabupaten Kota dengan kriteria wilayah zona hijau atau zona nol kasus.
ADVERTISEMENT
Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji mengatakan, sekolah tatap muka akan dilakukan di sejumlah daerah dengan wilayah zona hijau. Sebelum melakukan proses belajar mengajar, pihaknya melakukan swab terhadap tenaga pengajar. “Kita coba anak-anak untuk sekolah normal, tentu dengan SOP ketat, guru harus diswab,” ucapnya.
Ia mengatakan, siswa yang akan masuk pada 1 Agustus mendatang adalah siswa kelas 3 SMA, sebelum melakukan proses belajar tatap muka, kata Midji, siswa juga dilakukan pemeriksaan rapid test.
“Siswa yang masuk kelas 12 dulu, nanti kita rapid test, mungkin 1 minggu masuk, selanjutnya kelas 2, lalu kelas 3 diliburkan, nanti kelas 1. Dan kalau ada 1 kasus konfirmasi akan langsung kita istirahatkan. Kita harus jaga, saya sekarang ini beserta jajaran kita berupaya gimana bisa menjaga Kalbar,” paparnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar, Harisson mengatakan, untuk mendukung rencana pelaksanaan sekolah tatap muka 1 Agustus mendatang, pada Kamis, (23/7), pihaknya melakukan swab kepada tenaga pengajar dan petugas penunjang di sekolah SMA 1 dan SMP 1 Pontianak.
“Hari ini kita mulai dulu dengan SMAN 1 nanti selanjutnya sekolah-sekolah yang lain. Hari ini juga ada kegiatan pelaksanaan swab test yang dilaksanakan oleh Dinkes Kota Pontianak terhadap guru SMPN 1 Pontianak,” jelas Harisson.
Pelaksanaan swab test tersebut, kata Harisson, juga akan segera dilaksanakan di sekolah-sekolah di Kalbar yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Kota masing-masing.
Selanjutnya, setelah pemeriksaan pada tenaga pengajar, pihaknya akan melakukan rapid test kepada murid sekolah.
ADVERTISEMENT
“Metode yang digunakan dengan Rapid Test Antigen, dimana rapid test nya tidak menggunakan darah tetapi dengan mengambil sampel lendir atau swab di tenggorokan,” ucapnya.
Siswa yang akan diperiksa pertama, kata Harisson adalah siswa kelas XII dan siswa kelas IX. Dengan pelaksanaan test ini, Harisson berharap agar pelaksanaan kegiatan belajar mengajar tatap muka di sekolah benar-benar tidak membawa virus COVID-19.
“Jadi sekolah dapat dengan aman menjalankan aktivitas belajar mengajarnya. Hasilnya mudah-mudahan tidak terlalu lama, sekitar 2 hari, karena sekarang ini laboratorium Untan sudah tidak banyak lagi sampel yang akan diperiksa,” pungkasnya.