Konten Media Partner

Selain Imlek, Kue Keranjang Singkawang Juga Diproduksi Saat Natal dan Lebaran

30 Januari 2022 17:14 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Produksi kue keranjang 'Sin Fung' Singkawang. Foto: Try Saskya
zoom-in-whitePerbesar
Produksi kue keranjang 'Sin Fung' Singkawang. Foto: Try Saskya
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Hi! Singkawang - Kue keranjang atau kue bakul adalah makanan khas yang biasa kita temui ketika perayaan tahun baru Imlek.
ADVERTISEMENT
Kue yang berbahan dasar tepung beras dan gula ini, merupakan makanan yang menjadi tradisi masyarakat Tionghoa saat merayakan tahun baru Imlek.
Fery, pemilik usaha kue keranjang 'Sin Fung', mengaku ia memproduksi kue keranjang tak hanya di musim Tahun Baru Imlek. Pada perayaan hari besar lainnya, seperti Natal, bahkan Idul Fitri, mereka juga memproduksi kue keranjang.
Sudah lima tahun terakhir, Fery mewarisi usaha pembuatan kue keranjang ini. Mereka produksi di Jalan SM Tsjafioeddin Singkawang. Sebelumnya, usaha ini dikelola oleh ayahnya.
Selain di Singkawang, Kue Keranjang Sin Fung juga diproduksi untuk memenuhi permintaan luar negeri, seperti Hongkong dan Taiwan. Foto: Try Saskya
"Usaha ini sudah 32 tahun. Dulu bapak saya yang bikin (kelola). Tapi karena 5 tahun lalu beliau meninggal, saya yang teruskan," kata Fery kepada Hi!Pontianak, Minggu, 30 Januari 2022.
Tak ingin warisan usaha dan tradisi ini berhenti, Fery mengambil alih usaha tersebut. Ia berharap, usaha pembuatan kue keranjang ini akan menjadi usaha turun temurun, agar tradisi ini tidak hilang.
ADVERTISEMENT
"Saya maunya usaha ini terus menerus, diwariskan dari generasi ke generasi berikutnya. Saya kan baru generasi ke 2," ucapnya.
Fery mengaku, ia menjual kue keranjang hanya pada saat momen momen tertentu seperti imlek , Natal, bahkan Idul Fitri. Dalam sehari, ia mampu memproduksi 500 kg kue keranjang, dan melonjak menjadi 10 ton dalam waktu dua pekan menjelang Imlek, seperti saat ini.
Menjelang Imlek, permintaan kue keranjang meningkat, dari 500 kg per hari menjadi 10 ton pada sepekan terakhir menjelang Imlek. Foto: Try Saskya
Kue keranjang tersebut dijual tak hanya di Singkawang. Ia bahkan memenuhi permintaan untuk luar negeri seperti Hongkong dan Taiwan.
Ia menyebutkan, kue keranjang ini memiliki makna tersendiri pada saat perayaan Imlek. Lingkaran diibaratkan seperti keluarga yang berkumpul saat Imlek, dan pengukusan selama 12 jam, memiliki arti 12 bulan, waktu manusia melalui lika-liku kehidupan.
ADVERTISEMENT