Konten Media Partner

Sempat Lari Selamatkan Diri, Ibu-ibu di Kendawangan Meninggal Diterkam Buaya

6 Desember 2024 8:43 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Korban saat akan dibawa ke puskesmas. Foto: Dok. Polres Ketapang
zoom-in-whitePerbesar
Korban saat akan dibawa ke puskesmas. Foto: Dok. Polres Ketapang
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Seorang ibu yang bekerja di perkebunan, A (44), warga Desa Air Hitam Kecamatan Kendawangan, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat meninggal usai diterkam buaya. Korban sempat melarikan diri namun buaya tersebut mengejar dan berhasil menerkam korban.
ADVERTISEMENT
Kapolres Ketapang AKBP Setiadi, melalui Kapolsek Kendawangan, IPTU Bagus Tri Baskoro bilang, peristiwa yang terjadi di rea perkebunan sawit di Perusahaan Berkat Nabati Sejahtera (BNS) pada Kamis, 5 Desember 2024 sekitar pukul 08.15 WIB ini bermula saat korban bersama rekan kerjanya sedang bekerja di area perkebunan.
"Korban melihat seekor buaya tak jauh dari tempat mereka bekerja, dan langsung bergegas mengajak saksi untuk berlari menjauh dari posisi buaya tersebut. Keduanya langsung berlari namun rupanya buaya tersebut mengejar korban dan berhasil menerkam tangan kirinya dan selanjutnya menyeret korban ke arah parit di sebelah area lahan kebun. Sempat terjadi tarik menarik antara saksi untuk mencoba menyelamatkan korban dari gigitan buaya," ungkap IPTU Bagus.
ADVERTISEMENT
Setelah menerima laporan dari warga, tim gabungan dari Polsek Kendawangan, BPBD, pihak Perusahaan BNS dan warga sekitar melakukan pencarian menggunakan perahu mesin dan sekitar 1 jam 30 menit akhirnya menemukan jasad korban tak jauh dari lokasi kejadian.
"Saat korban ditemukan, tubuh korban masih berada dalam cengkeraman buaya yang menampakkan diri di area parit perkebunan. Tim gabungan lalu mencoba mendekati dan akhirnya tubuh korban dilepaskan oleh buaya. Tim gabungan langsung mengevakuasi tubuh korban dan mencoba untuk memberikan bantuan medis dari dokter perusahaan, namun korban dinyatakan sudah meninggal dunia dengan kondisi tangan kiri yang remuk dan tangan kanan terluka bekas gigitan," tambahnya.
Pihak kepolisian mengimbau kepada warga agar lebih berhati-hati dan menghindari aktivitas di area sungai yang rawan serangan buaya. “Kami akan bekerja sama dengan instansi terkait dan perusahaan untuk meningkatkan kewaspadaan dan mencari solusi agar kejadian serupa tidak terulang,” ujar IPTU Bagus.
ADVERTISEMENT