Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Konten Media Partner
Sempat Nyaris Gagal, 113 Siswa SMAN 1 Mempawah Hilir Kini Bisa Ikut SNBP
8 Februari 2025 8:33 WIB
ยท
waktu baca 2 menit![Siswa SMAN 1 Mempawah menggelar aksi unjuk rasa. Foto: M. Zain/Hi!Pontianak](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01jkhjv77bhhpybtsfd5e61ttc.jpg)
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Seluruh siswa eligible SMAN 1 Mempawah Hilir, Kabupaten Mempawah, Kalbar, kini akhirnya bisa mengikuti Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP). Dari yang sebelumnya 106 siswa yang sudah difinalisasi, kini 7 siswa lagi yang tadinya datanya belum lengkap juga telah selesai difinalisasi.
ADVERTISEMENT
"Saya mendapatkan laporan dari Kadis Pendidikan bahwa yang tadinya 106 siswa yang sudah difinalisasi, Alhamdulillah ada tambahan 7 siswa yang tadinya datanya belum lengkap juga sudah selesai difinalisasi atau disetujui. Sehingga 113 siswa eligible SMAN 1 Mempawah Hilir seluruhnya dapat mengikuti SNBP," ungkap Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat, Harisson melalui pesan singkatnya pada Sabtu, 8 Februari 2025.
Sementara untuk sekolah lain yang belum difinalisasi, Harisson menambahkan masih menunggu kebijakan lanjutan dari Kemendikti atau panitia SNPMB.
"Karena masalah PDSS ini sudah mencuat menjadi perhatian secara nasional saya berharap agar sekolah lain juga dapat diberikan perpanjangan waktu untuk menyelesaikan entri data dan finalisasi sehingga keseluruhan siswa eligible dapat mengikuti SNBP," tambahnya.
Lanjut Harisson, sistem atau aplikasi Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) tersebut langsung dari panitia Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) ke sekolah-sekolah. Sehingga Dinas Pendidikan Provinsi Kalbar tidak tahu progres entri data dan finalisasi pada aplikasi PDSS yang dilakukan oleh sekolah.
ADVERTISEMENT
"Dan sekolah tidak lapor ke Dinas Pendidikan kalau entri data dan finalisasi mereka di PDSS terlambat karena mereka tahu ini kelalaian mereka, jadi mereka takut melapor," lanjutnya.
Untuk SMAN 1 Mempawah Hilir cepat diketahui karena siswanya protes, sehingga Harisson mengambil langkah cepat dengan mengirim Kadis Pendidikan, Kepala Sekolah dan operator untuk meminta kebijakan Kemendikti.
"Dari sanalah kita tahu ternyata di Kalbar ada 90 sekolah atau 10 persen dari total 893 sekolah yang ada di Kalbar belum menyelesaikan entri data dan finalisasi di PDSS," ujarnya.
"Dan secara nasional dari 48.946 sekolah SMA/SMK/MA baik negeri maupun swasta baru 21.003 sekolah atau 42 persen yang menyelesaikan entri data sampai finalisasi pada aplikasi PDSS," pungkas Harisson.
ADVERTISEMENT