Sering Banjir, Warga Kalbar Protes Pasang Spanduk 'Wisata Air Gratis'

Konten Media Partner
18 Oktober 2019 17:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga Parit Cabang Kiri memasang banner Wisata Air Gratis di depan gapura. Foto: Teri/Hi!Pontianak
zoom-in-whitePerbesar
Warga Parit Cabang Kiri memasang banner Wisata Air Gratis di depan gapura. Foto: Teri/Hi!Pontianak
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Banjir setinggi lutut orang dewasa merendam permukiman warga Parit Cabang Kiri, Desa Teluk Kapuas, Kubu Raya, Kalimantan Barat, sejak tiga hari lalu yakni Rabu (16/10). Karenanya, warga mengekspresikan protes dengan memasang banner "Wisata Air Gratis", di depan gapura jalan masuk.
ADVERTISEMENT
Menurut Ketua RT setempat, Sayuti, banjir tersebut merupakan banjir kiriman, ditambah dengan curah hujan yang cukup tinggi dalam beberapa hari terakhir.
"Banjir yang sudah terjadi dalam tiga hari terakhir, dengan tinggi 30 hingga 50 centimeter, ini bahkan mengakibatkan sejumlah warga mengungsi ke rumah keluarganya, karena rumah yang terendam air," kata Sayuti, Jumat (18/10).
Pelajar melintasi banjir di Parit Cabang Kiri, Kubu Raya. Foto: Teri/Hi!Pontianak
Seno, warga setempat, mengatakan, banjir yang terjadi membuat rumahnya tergenang hingga mengakibatkan kendaraan sepeda motornya mogok.
"Tahun ini sudah 2 sampai 3 kali (banjir). Sudah pernah saya utarakan. Kalau di tempat saya, bukan tergenang lagi, tidur di atas kursi. Tak bisa di lantai lagi. Motor ni mogok semua, ndak ada yang bisa digunakan," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Sayuti mengatakan, banner 'Wisata Air Gratis', merupakan upaya warga sebagai bentuk protes kepada pemerintah. Namun ia menjelaskan, Pemerintah Kabupaten Kubu Raya telah menanggapi keluhan dari wilayah yang terendam air tersebut.
Warga mengarungi banjir di Parit Cabang Kiri, Kubu Raya. Foto: Teri/Hi!Pontianak
"Pemerintah Kabupaten Kubu Raya telah merespon, dan tahun 2020 nanti, akan meninggikan jalan ini, dan akan mengeruk parit agar lebih dalam. Normalisasi lah, agar mencegah banjir untuk tidak datang lagi," bebernya.