Singkawang Disebut Destinasi Wisata Seks WNA di Indonesia, Niken: Data dari Mana

Konten Media Partner
7 November 2022 17:21 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anggota fraksi PDI Perjuangan DPRD Kalimantan Barat, Niken Tia Tantina. Foto: Dok Hi!Pontianakj
zoom-in-whitePerbesar
Anggota fraksi PDI Perjuangan DPRD Kalimantan Barat, Niken Tia Tantina. Foto: Dok Hi!Pontianakj
ADVERTISEMENT
Hi!Singkawang - Anggota fraksi PDI Perjuangan DPRD Kalimantan Barat, Niken Tia Tantina, berang dengan pemberitaan salah satu media online, yang menyematkan Kota Singkawang sebagai salah satu daerah tujuan wisata seks Warga Negara Asing di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Legislator dari dapil Singkawang-Bengkayang itu secara tegas membantah tudingan tersebut dan memastikan data yang dipublikasi salah itu tidak benar.
"Itu data yang disampaikan tidak benar dan sangat menyesatkan. Mewakili masyarakat Kota Singkawang, saya sangat menyayangkan pemberitaan tersebut," ucap Niken, saat dimintai pendapat oleh awak media, Senin, 7 November 2022.
Niken menuturkan, pemberitaan tersebut telah merusak citra Kota Singkawang. Wakil Ketua Bidang Perempuan dan Anak DPD PDI Perjuangan Kalimantan Barat itu, juga mempertanyakan metode pengumpulan data yang digunakan media tersebut.
“Kota Singkawang ini sudah berkali-kali meraih predikat sebagai kota paling toleran di Indonesia. Adanya berita ini telah merusak citra tersebut. Data yang diperoleh itu juga tidak jelas sumbernya dari mana. Metode apa yang digunakan juga kita tidak tahu. Mungkin main copas saja tanpa penelusuran lebih jauh,” tuturnya.
ADVERTISEMENT
Niken pun meminta media untuk lebih profesional dalam menyajikan pemberitaan agar peristiwa serupa tidak kembali terulang di kemudian hari. Kota Singkawang, lanjut Niken, merupakan destinasi wisata berbasis alam dan budaya, bukan wisata prostitusi sebagaimana diberitakan.
"Jangan karena pemberitaan ini, wisatawan jadi enggan untuk ke Kota Singkawang, karena dicap sebagai tempat wisata prostitusi. Karenanya, saya berharap media bisa profesional dalam menyajikan pemberitaan. Ada kode etik jurnalistik, yang saya yakini, semua media sudah memahaminya secara komprehensif," pungkasnya.
Sebelumnya, salah satu media online menayangkan berita berjudul "Daerah-daerah di Indonesia yang Ramai Prostitusi Warga Asing" pada 1 November 2022 lalu. Dalam berita tersebut, Kota Singkawang disebut sebagai salah satu daerah yang menjadi tujuan wisata seks bagi WNA. Namun, artikel tersebut pun sudah direvisi, setelah mendapat keberatan dari Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI).
ADVERTISEMENT