Konten Media Partner

Sintang Dilanda Banjir, 10 Kecamatan Terdampak

10 Oktober 2022 15:33 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga beraktivitas menggunakan sampan karena banjir merendam jalan dan pemukiman di Jalan Darunajah, Kecamatan Sintang. Foto: Yusrizal/Hi!Pontianak
zoom-in-whitePerbesar
Warga beraktivitas menggunakan sampan karena banjir merendam jalan dan pemukiman di Jalan Darunajah, Kecamatan Sintang. Foto: Yusrizal/Hi!Pontianak
ADVERTISEMENT
Hi!Sintang - Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, kembali terendam banjir. Kali ini banjir merendam sejumlah daerah di 10 kecamatan. Ketinggian air bervariasi. Di kawasan pesisir bahkan sudah mencapai 50 centimeter hingga 1 meter.
ADVERTISEMENT
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sintang, Bernhad Saragih, mengungkapkan bahwa sejak dua hari terakhir banjir sudah merendam rumah warga, tepatnya di Kecamatan Serawai. Adapun warga terdampak sekitar 5.000 jiwa dan 2.000 KK.
“Setelah banjir di Serawai surut, saat ini musibah serupa sudah terjadi di 10 kecamatan yang diakibatkan meluapnya Sungai Kapuas dan Sungai Melawi,” kata Saragih, Senin, 10 Oktober 2022.
Permukiman warga di Sintang terendam banjir. Foto: Yusrizal/Hi!Pontianak
Adapun 10 kecamatan yang terendam banjir, di antaranya Serawai, Ketungau Hilir, Binjai Hulu, Dedai, Sintang, Sepauk, Tempunak, Kayan Hilir, Kelam Permai, dan Ketungau Tengah. “Namun untuk Ketungau Tengah, banjir tidak terlalu tinggi. Beda halnya dengan Ketungau Hilir yang terdampak banjir cukup tinggi,” bebernya.
Untuk jumlah KK yang terdampak banjir, Saragih mengatakan, sedang didata dan direkapitulasi oleh para Kades dan Camat. Selanjutnya disampaikan ke BPBD Sintang.
ADVERTISEMENT
“Terkait banjir ini, kita selalu mengimbau masyarakat agar selalu waspada. Karena prediksi BMKG intensitas hujan terus meningkat, bahkan sampai minggu depan,” ujarnya.
Banjir di Nanga Ketungau, Kecamatan Ketungau Hilir, Kabupaten Sintang. Foto: Yusrizal/Hi!Pontianak
Saat ini, ungkap Saragih, status darurat banjir sudah diperpanjang oleh Pemerintah Kabupaten Sintang dari 27 September lalu dan akan berakhir 27 Oktober 2022. “Untuk mengantisipasi adanya pengungsi, kita sudah berkoordinasi dengan semua Camat. Dan sampai saat ini pengungsi belum ada,” tuturnya.
Namun, BPBD tetap mengantisipasi dari sisi kebutuhan logistik. Pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Sosial agar membuka cadangan pangan dengan menggunakan status darurat banjir. Sebab, meski semua kecamatan sudah punya lumbung sosial, namun ketahanan lumbung sosial tersebut terbatas. Dengan dibukanya lumbung pangan, BPBD bisa memetakan daerah yang akan didistribusikan logistik.
ADVERTISEMENT
“Kita berdoa semoga banjir segera surut dan intensitas hujan menurun. Namun bagaimanapun juga kita tetap mengimbau warga agar waspada. Hati-hati dengan parit-parit yang sudah terendam di pemukiman, jangan sampai terperosok. Hati-hati juga dengan penggunaan listrik saat banjir,” pungkasnya.