Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.99.1
3 Ramadhan 1446 HSenin, 03 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten Media Partner
Siswa SMP di Pontianak Meninggal Usai Dianiaya Orang Tak Dikenal Saat Pawai Obor
2 Maret 2025 16:16 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) negeri di Pontianak meninggal usai dianiaya orang tak dikenal saat sedang pawai obor pada Kamis, 27 Februari 2025. Korban yang masih berusia 15 tahun ini meninggal akibat mendapat pukulan di kepala yang dilakukan oleh pelaku dengan menggunakan obor bambu.
ADVERTISEMENT
Ibunda korban bilang, korban berpamitan kepadanya untuk ikut pawai obor bersama teman-temanya. Namun sekitar pukul 22.30 WIB, beberapa temannya datang memberi kabar bahwa Iqbal berada di rumah sakit akibat dianiaya dan sedang dalam koma serta kritis.
Kondisi Iqbal terus memburuk hingga sempat mengalami henti jantung. Meskipun telah mendapat berbagai tindakan medis, nyawanya tidak tertolong. Pada Jumat, 28 Februari 2025, pukul 14.53 WIB, Iqbal dinyatakan meninggal dunia.
"Dokter bilang kondisi anak saya sudah tidak memungkinkan untuk operasi. Saya berusaha menguatkan diri, tapi akhirnya saya hanya bisa pasrah. Begitu alat bantu dilepas, anak saya langsung pergi," ungkapnya.
Jenazah Iqbal telah dimakamkan di pemakaman umum kawasan Jalan Komyos Soedarso, Pontianak, pada Sabtu, 1 Maret 2025. Keluarga berharap pihak kepolisian segera menangkap para pelaku dan memberikan hukuman setimpal.
ADVERTISEMENT
"Saya ingin mereka dihukum berat, kalau bisa dihukum mati. Anak saya satu-satunya, dia anak baik, tidak pernah macam-macam. Saya tidak akan berdamai," tegasnya.
Saat ini kasus tersebut telah ditangani oleh Polresta Pontianak, dan pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap para pelaku.