Siswi SMP di Ketapang Melahirkan di Toilet Sekolah, Kadisdik: Tetap Boleh Ujian

Konten Media Partner
28 Oktober 2021 11:19 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi melahirkan. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi melahirkan. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Heboh seorang siswi dari salah satu SMP di Kabupaten Ketapang, Kalbar, melahirkan di toilet sekolah. Kejadian tersebut terjadi pada Jumat, 22 Oktober 2021.
ADVERTISEMENT
Saat dikonfirmasi, Kepada Dinas Pendidikan Ketapang, Jahilin, membenarkan hal itu. Ia mengatakan, pihak sekolah maupun orang tua, tak mengetahui terkait kehamilan siswi tersebut.
“Ini informasi yang kami peroleh. Memang terjadi seorang siswi kelas 3 SMP melahirkan di WC, dan itu sudah ditangani pihak sekolah ke bidan. Pada hari itu juga dijemput orang tua, dan calon suami dari siswi tersebut,” jelasnya, Kamis, 28 Oktober 2021.
Jahilin mengatakan, siswi tersebut tidak ada melaporkan kehamilannya kepada pihak sekolah. Menurutnya, siswi tersebut tidak melaporkan kehamilannya, karena akan melakukan ujian kelulusan SMP.
“Itu benar terjadi, karena kita maklum, 2 tahun gak masuk sekolah jadi anak tidak terdeteksi orang tua dan guru, pas masuk sudah berbadan dua. Siswi tidak lapor, dan siswi ini mau ujian. Jadi mungkin mau menamatkan SMP,” ucapnya.
ADVERTISEMENT
Jahilin menyayangkan, peristiwa tersebut terjadi, karena selama pandemi COVID-19, siswi tidak sekolah, atau tidak dalam pantauan guru.
“Atas kejadian ini, kita cukup perihatin karena kemarin kita terdampak COVID-19, pegaulan bebas, tidak sekolah, tidak diawasi, tidak terdeteksi guru, kepala sekolah, orang tua. Semoga ini bisa dipelajari kita bersama,” ungkapnya.
Ia berharap, agar kejadian tersebut tidak terulang kembali. Untuk siswi yang melahirkan tersebut, kata Jahilin, ia mempersilakan siswi tersebut untuk dapat melanjutkan pendidikan dengan mengambil penyetaraan atau paket B.
“Kalau dia mau ikut ujian, kalau dia punya kesehatan cukup, kemampuan cukup, bisa saja. Bisa juga ikut porgram paket B. Jadi untuk masa depan pendidikannya, tidak masalah. Dia bisa ikut pendidikan penyetaraan, program paket B. Lalu berikutnya dia bisa ikut program paket C,” pungkasnya.
ADVERTISEMENT