Siswi SMP Melahirkan di Toilet Sekolah, KPPAD Akan Beri Pendampingan Psikologis

Konten Media Partner
28 Oktober 2021 19:11 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi melahirkan. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi melahirkan. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Komisi Perlindungan dan Pengawasan Anak Daerah (KPPAD) Ketapang, memberikan pendampingan psikologis kepada siswi SMP di Ketapang yang melahirkan di toilet sekolah. Karena siswi tersebut usai lahiran langsung dibawa pulang orang tuanya ke daerah asalnya, di luar Kota Ketapang.
ADVERTISEMENT
“Untuk bimbingannya kemarin, kita sudah koordinasi dengan bidang terkait, perlindungan anak. Rencana ke depan, kita akan lakukan pendampingan psikologis. Dari dinas mengupayakan untuk bisa mengontak (keluarganya), untuk pemulihan psikologisnya. Tapi dari dinas sudah siap,” kata Ketua KPPAD Ketapang, Harlisa Virsiany, kepada Hi!Pontianak, Kamis, 28 Oktober 2021.
Lisa mengungkapkan, saat ini siswi SMP dan bayinya dalam kondisi sehat. "Hal tersebut juga atas bantuan dari pihak sekolah dan tenaga medis, yang sigap datang langsung ke sekolah," ujarnya.
“Ini sudah clear. Sudah dikembalikan ke orang tua. Kondisi anak dan bayi selamat. Kemudian ada peran aktif dari sekolah yang berupaya yang terbaik dalam menyelamatkan ibu dan bayi. Sekolah koordinasi yang baik dengan tenaga medis, lalu menghubungi orang tua, pada hari itu juga ia dijemput," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, orang tua siswi tersebut tak mengetahui kondisi siswi tersebut sedang berbadan dua, karena ia tinggal terpisah dengan orang tuanya.
“Menurut info memang orang tua tidak tahu. Kalau tahu, mungkin dari awal tidak akan melahirkan di sekolah. Anak ini tidak tinggal sama dengan orang tuanya. Anak ini tinggal di kost (di Ketapang). Tapi menurut kejadian, sekolah kan waktu itu belum tatap muka, sehingga pemantauan orang tua tidak terpantau,” paparnya.
Lisa menduga bahwa pergaulan dari anak tersebut kurang terpantau, karena selama pandemi COVID-19, siswi tersebut juga jauh dari orang tua. Sedangkan calon bapak dari bayi tersebut diduga merupakan teman dekatnya, dan merupakan pria dewasa, atau juga bukan murid dari sekolah tersebut.
ADVERTISEMENT
“Ia jauh dari orang tua. Anak ini asalnya dari kecamatan lain (di luar Kota Ketapang), tapi sekolahnya di kota (Ketapang), sehingga dia ngekost di Kota Ketapang ini. Sedangkan orang tua jauh dari lokasi tinggal si anak. Orang tua mengizinkan, cuma pergaulan ini tidak terpantau, kalau dari runut situasi sekolah pada saat itu libur,” ucapnya.