Sitkom Rumah Mimpi Angkat Problematika Kehidupan Masyarakat Pontianak

Rumah Mimpi. Foto: @rumahmimpi.tv/instagram

Hi!Pontianak - Bosan dengan program televisi yang menjemukan? Kamu bisa tonton sebuah komedi situasi atau sitkom berjudul Rumah Mimpi karya sineas lokal Pontianak.

Mengangkat tema problematika kehidupan sehari-hari masyarakat Pontianak, dengan dibumbui komedi yang menghadirkan gelak tawa ringan. Rumah Mimpi besutan Haldream Studio mendapat respon positif oleh sebagian masyarakat Pontianak. Hingga kini, sitkom Rumah Mimpi telah tayang sebanyak 28 episode, dan bisa ditonton di channel YouTube RUMAH MIMPI TV dan akun Instagram @rumahmimpi.tv.

Rumah Mimpi episode 23, Balada Perias Penganten. Foto: @rumahmimpi.tv/instagram

"Senang sekali, karna cerita-cerita di dalam Rumah Mimpi memilki sarat dengan kritik sosial. Yang mana dalam video berdurasi 1 menit, kita coba untuk merefleksikan prilaku negatif yang sering terjadi di masyarakat beserta dampak buruknya, dan semoga bise menjadi bahan untuk introspeksi diri," ujar Tezar Haldy, penulis naskah sekaligus sutradara Rumah Mimpi.

Tezar mengungkapkan bahwa Rumah Mimpi memiliki sebuah filosofi, dimana 'Rumah' menjadi titik awal untuk mencapai sebuah impian. 'Rumah' sebagai tempat untuk mempersiapkan diri sebelum melangkah keluar dan mewujudkan mimpi. Dia juga menambahkan jika ide dasar cerita Rumah Mimpi terinspirasi dari kehidupan sehari-hari, lingkungan, tetangga, teman-teman dan beragam cerita orang lain.

Sebelum sitkom Rumah Mimpi, tepatnya pada tahun 2014 Tezar pernah membuat sebuah sitkom bertemakan problematika kehidupan remaja, dengan judul Sepanjang Hari yang tayang sebanyak 3 episode.

"Tahun 2014 format ya sitkom 15 menit dengan judul Sepanjang Hari. Kemudian di tahun 2018 mulai bikin lagi tapi formatnya sketsa komedi 1 menit dengan judul Rumah Mimpi (cuma 8 episode). Di 2019 kemarin lalu coba bikin Rumah Mimpi lagi dengan durasi 5 menit (dapat 5 episode). Juni 2019 kemarin baru mulai fokus di sketsa komedi 1 menit yang totalnya telah 28 episode," ujar Tezar.

Setelah Rumah Mimpi diterima dengan baik oleh masyarakat Pontianak, Tezar berharap sitkom besutannya bisa sampai ke format layar lebar, minimal bertahan selama 1 tahun dan terus menghasilkan karya.

"Kita juga berharap adanya support dari berbagai pihak yang dapat mengalir, untuk mendukung karya-karya lokal agar semakin dikenal oleh masyarakat, tak hanya masyarakat lokal tetapi masyarakat luar," tambahnya. (hp6)