Konten Media Partner

SMA Karya Sekadau Tunggu Instruksi Disdik Kalbar Terkait Sekolah Tatap Muka

24 Agustus 2020 14:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Belajar tatap muka di SMA Karya Sekadau tetap mematuhi protokol kesehatan. Foto: Dok Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Belajar tatap muka di SMA Karya Sekadau tetap mematuhi protokol kesehatan. Foto: Dok Istimewa
ADVERTISEMENT
Hi!Sekadau - SMA Karya Sekadau masih menunggu instruksi terkait pelaksanaan belajar tatap muka di sekolah. Hal ini menyusul keluarnya Surat Edaran Gubernur Kalbar tentang pencegahan penularan COVID-19 pada satuan pendidikan tahun pelajaran 2020/2021, pada 22 Agustus 2020.
ADVERTISEMENT
"Awalnya 1 Agustus 2020, Gubernur sudah mengizinkan belajar tatap muka. Berjalan beberapa hari, ada imbauan di media menunda belajar tatap muka. Kemudian berbarengan dengan itu muncul imbauan Bupati Sekadau, khusus TK, SD, SMP mulai 18 Agustus 2020," kata Kepala SMA Karya Sekadau, Sumardi kepada Hi!Pontianak, Senin (24/8).
"Lalu muncul Surat Edaran baru yang sekarang dihentikan lagi dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi di beberapa wilayah Kalbar. Jadi, yang bingung kita di lapangan. Maka, kami belum mengambil langkah terkait edaran tersebut," timpal Sumardi.
Sumardi mengatakan, pihaknya masih menunggu instruksi dari Dinas Pendidikan Provinsi Kalbar. Ia pun memastikan pihaknya tetap mengindahkan instruksi terkait dengan belajar tatap muka di sekolah. Diketahui, saat ini Kabupaten Sekadau masih berada dalam zona hijau corona.
ADVERTISEMENT
Sumardi, Kepala SMA Karya Sekadau. Foto: Dok Hi!Pontianak
"Hari ini kita masih sekolah tatap muka karena Surat Edaran Gubernur baru keluar, Sabtu (22/8). Hari ini kita masih koordinasikan dengan rekan-rekan guru," ucapnya.
Ia mengatakan, pihaknya memahami keputusan pemerintah. Di sisi lain, pihak sekolah juga menghadapi dilema terhadap keluhan orang tua siswa yang mengeluarkan biaya lebih besar karena anaknya bolak-balik ke kampung.
"Memang kita untuk melaksanakan keputusan tidak terlalu sulit. Cuma gekolak orang tua di kampung, kan kasian anaknya pergi 2 minggu, pulang 2 minggu. Mau bayar asrama, kos nyatanya hanya 2 minggu. Ini juga menjadi pertimbangan kita," ungkapnya.
Sumardi juga berharap, instansi terkait dalam hal ini Dinas Kesehatan bisa mengadakan rapid test bagi pelajar di SMA Karya Sekadau. Hal ini sebagai upaya untuk mencegah terjadinya penyebaran dan penularan COVID-19.
ADVERTISEMENT
"Kami mohon bantuan dari Dinas Kesehatan untuk mengadakan rapid test kepada pelajar kami. Supaya semuanya jelas (hasilnya) guna melindungi warga sekolah," pungkasnya.