Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
Konten Media Partner
Smelter PT BAI Mempawah Akan Beroperasi pada Semester Awal 2025
24 Januari 2025 19:02 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Pembangunan fase 1 Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) PT. Borneo Alumina Indonesia (BAI) di Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Mempawah, Kalbar, akan segera selesai.
ADVERTISEMENT
Anak usaha PT INALUM dan PT ANTAM Tbk itu saat ini sedang fokus menyelesaikan tahap commissioning SGAR fase 1 yang ditargetkan beroperasi penuh pada semester pertama 2025.
Direktur Pengembangan Usaha PT INALUM, Melati Sarnita, mengatakan, sejalan dengan itu pihaknya mulai merancang strategi pendanaan dan menggandeng mitra strategis guna mempercepat pengembangan SGAR Fase 2.
“Saat ini kami fokus menyelesaikan commissioning SGAR Fase 1 agar segera beroperasi stabil dan memenuhi kebutuhan pasar alumina," ungkapnya pada awak media, Jumat, 24 Januari 2025.
"Di sisi lain, kami juga aktif mengkaji skema pendanaan dan menjajaki kemitraan strategis untuk mendukung studi kelayakan SGAR Fase 2. Harapannya, Final Investment Decision (FID) dapat tercapai di tahun yang sama,” lanjut Melati.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Direktur Pengembangan Usaha PT ANTAM Tbk, I Dewa Wirantaya, turut optimis target tersebut tercapai. Dewa mengatakan bahwa penyelesaian studi kelayakan menjadi prioritas utama untuk memastikan keberlanjutan proyek dari segi teknologi, produksi hingga investasi.
“Penyelesaian Feasibility Study menjadi kunci utama agar proses FID bisa segera dilaksanakan. Selain itu, kami memastikan SGAR Fase 1 dapat beroperasi stabil sebagai landasan untuk melanjutkan pengembangan Fase 2,” jelasnya.
Proyek SGAR merupakan inisiatif strategis yang digagas di bawah Holding BUMN Industri Pertambangan, MIND ID. Dengan kapasitas produksi hingga 1 juta ton alumina per tahun, SGAR Fase 1 diresmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo pada September 2024.
Proyek ini didesain dengan prinsip keberlanjutan lingkungan dan keselamatan kerja sebagai prioritas utama dalam mendukung Indonesia menjadi pemain utama dalam rantai pasok bauksit aluminium global.
ADVERTISEMENT