Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Speed Boat Karam, Anggota PPK Ambalau Sintang Berenang hingga 30 Meter
20 Juli 2024 10:26 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Hi!Sintang - Speed boat atau perahu cepat yang ditumpangi rombongan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Ambalau Kabupaten Sintang, mengalami musibah karam di Sungai Melawi, Jumat sore, 19 Juli 2024.
ADVERTISEMENT
Tidak ada korban jiwa akibat kejadian itu. Namun sebagian besar barang penumpang hilang, baik itu laptop, handphone maupun tas berisi pakaian. Barang yang tersisa hanya baju di badan saja.
Speed boat yang karam tersebut bermuatan 7 orang, di antaranya Ketua PPK Ambalau Yulius Sandra bersama anggotanya, yakni Desi Wartikawati dan Dedi Irawan. Kemudian 2 karyawan perkebunan kelapa sawit di Ambalau, 1 perempuan warga Nanga Pinoh Kabupaten Melawi serta satu motoris asal Nanga Kemangai.
Siang itu, rombongan bertolak dari Nanga Kemangai, ibu kota Kecamatan Ambalau sekitar pukul 9.30 WIB. Dalam perjalanan, speed boat dengan mesin 40 PK itu mengalami mati mesin, tepatnya di Desa Sungai Pinang, Kecamatan Pinoh Utara, Kabupaten Melawi.
ADVERTISEMENT
“Saat speed boat mati, motoris langsung mengecek kondisi mesin. Karena terlalu fokus memperbaiki mesin, jadi tidak melihat depan. Kurang lebih 10 menit kita hanyut akibat mati mesin, lalu speed boat menabrak bekas kayu tumbang dan karam,” ungkap Yulius Sandra.
Sebelum musibah terjadi, kata Yulius, dirinya berusaha membantu mendayung agar speed boat tidak menabrak bekas kayu tumbang tersebut. Namun upaya itu tidak berhasil.
“Melihat kondisi itu, semua penumpang refleks melompat ke sungai. Akhirnya kita semua selamat setelah berenang kurang lebih 30 meter. Kita berenang dengan pakaian lengkap,” bebernya.
Setelah sampai di pinggir sungai dan beristirahat, sambung Yulis, dirinya bersama rombongan berusaha mencari barang yang hilang dari speed boat yang karam. Tapi sampai saat ini, barang-barang dan speed boat yang karam belum ditemukan.
ADVERTISEMENT
“Kita sempat berusaha mencari barang-barang kurang lebih 1 jam. Namun tetap ndak ketemu. Bahkan speed boatnya masih tenggelam, ndak tahu ada di mana,” katanya.
Yulius mengungkapkan, musibah speed boat karam terjadi sekitar pukul 14.00 WIB. Lokasinya hanya berjarak 1 jam dari Nanga Pinoh Kabupaten Melawi.
“Jadi jaraknya tidak begitu jauh sebelum kita sampai di Nanga Pinoh, namun kita keburu karam. Pasca-karam, kita dibantu oleh motoris dari Kemangai yang lewat saat itu,” jelasnya.
“Mereka kemudian singgah dan kita meminta bantuan agar mencari transportasi ke Nanga Pinoh. Setelah dikomunikasikan dengan masyarakat Sungai Pinang, akhirnya kita diantar warga hingga ke Nanga Pinoh,” sambungnya.
Dikatakannya, rombongan sampai ke Nanga Pinoh sekitar pukul 16.00 WIB. Isirahat sebentar, lanjut perjalanan darat ke Sintang dan tiba sekitar pukul 17.00 WIB.
ADVERTISEMENT
“Di Sintang, kita dibawa ke Rumah Sakit Anugerah Bunda Jaya untuk diperiksa. Semuanya sehat, tidak ada kendala. Hanya luka lecet dan memar. Syok juga masih ada, wajarlah ya, namanya juga baru mengalami musibah,” ujarnya.
Hadiri Rakor KPU
Komisioner KPU Sintang, Endang Kusmiyati mengungkapkan bahwa kehadiran PPK Ambalau ke Sintang untuk menghadiri kegiatan rapat koordinasi evaluasi pelaksanaan coklit dan persiapan penyusunan daftar pemilih hasil pemutakhiran pada Pilkada serentak 2024.
“Namun tiga orang teman-teman PPK mengalami musibah di perjalanan, speed boat yang mereka tumpangi karam di Sungai Melawi. Semua barang pribadi mereka hilang, hanyut terbawa arus Sungai Melawi. Alhamdulillah ketiganya dalam kondisi sehat,” kata Endang.
Untuk memastikan kondisi anggota PPK lebih lanjut, kata Endang, mereka langsung diperiksa ke rumah sakit. Mengingat di bagian bibir Ketua PPK Ambalau mengalami memar, kemudian Desi mengalami nyeri di perutnya, kemungkinan karena benturan saat speed boat karam.
ADVERTISEMENT
“Untuk Dedi, sejauh ini tidak ada keluhan. Hanya saja dia mengalami trauma ketika mengingat kejadian itu,” jelasnya.
Mengingat anggota PPK Ambalau hanya menyisakan baju di badan pasca-speed boat karam, Endang memastikan KPU Sintang akan memberikan bantuan.
“Kita memberikan santunan sekadarnya. Paling tidak, cukuplah untuk membeli kebutuhan pribadi selama mereka di Sintang dan mengikuti kegiatan. Selama di Sintang, mereka mendapat fasilitas penginapan,” tukasnya.