Konten Media Partner

Sutarmidji Puji Pabali Musa: Istiqomah Mengabdi Lewat Muhammadiyah

4 September 2024 18:19 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bakal calon Gubernur dan Wagub Kalbar, Sutarmidji (kiri), Didi Haryono (kanan), Ketua PW Muhammadiyah Kalbar, Pabali Musa (tengah). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Bakal calon Gubernur dan Wagub Kalbar, Sutarmidji (kiri), Didi Haryono (kanan), Ketua PW Muhammadiyah Kalbar, Pabali Musa (tengah). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Bakal Calon Gubernur Kalbar, Sutarmidji memuji sosok Pabali Musa, Ketua PW Muhammadiyah Kalimantan Barat. Pabali Musa dinilai punya integritas dan komitmen kuat untuk mengembangkan Muhammadiyah.
ADVERTISEMENT
Ia turut memuji bagaimana istiqomahnya Pabali yang lebih memilih mengembangkan Muhammadiyah ketimbang menduduki jabatan sebagai bupati.
Hal itu ia sampaikan lantaran pernah bertanya langsung kepada Pabali soal keinginan masyarakat yang memintanya untuk menjadi kepala daerah di Kabupaten Sambas. Namun Pabali menolaknya.
"Saya sejak periode lalu (saat jadi Gubernur Kalbar) menerima banyak aspirasi dari masyarakat untuk mendorong Pak Pabali maju di Pilkada. (Bahkan) masa Pilkada sekarang juga saya sampaikan aspirasi masyarakat Sambas (yang disampaikan) melalui saya, tapi beliau tidak bersedia," kata Sutarmidji usai bertemu Pabali Musa, Selasa, 3 September 2024.
Pertemuan Sutarmidji dengan Pabali kala itu dalam rangka melakukan silaturahmi bersama ketua dan jajaran pengurus Muhammadiyah Kalbar. Dalam kesempatan itu, Sutarmidji turut membawa serta bakal calon wakilnya, Didi Haryono.
ADVERTISEMENT
"Beliau ingin fokus pengembangan Muhammadiyah, saya tahu betul integritas dan kapabilitas beliau. Susah cari politisi intelektual seperti beliau, istiqomah dengan keputusan beliau untuk tidak ikut Pilkada," ujar Sutarmidji.
Padahal menurut mantan Wali Kota Pontianak itu, Pabali merupakan sosok yang tepat jika ingin menjadi kepala daerah. Selain cerdas dan memiliki wawasan yang luas, ia juga bijaksana.
"Beliau cenderung lebih banyak mendengar, beliau lebih tampil sebagai sosok ulama. Beliau mudah diajak diskusi dan tokoh yang disegani," tukas Sutarmidji.