Konten Media Partner

Talkshow Inspirasi Kartini: Dorong Perempuan Jangan Pernah Berhenti Belajar

21 April 2025 10:02 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua TP-PKK Kota Pontianak, Yanieta Arbiastutie Kamtono saat mengisi sesi talkshow 'Perempuan Berdaya, Pontianak Berjaya: Inspirasi Kartini dalam Pemberdayaan Ekonomi, Kuliner, dan Konten'. Foto: Alycia Tracy Nabila/Hi!Pontianak
zoom-in-whitePerbesar
Ketua TP-PKK Kota Pontianak, Yanieta Arbiastutie Kamtono saat mengisi sesi talkshow 'Perempuan Berdaya, Pontianak Berjaya: Inspirasi Kartini dalam Pemberdayaan Ekonomi, Kuliner, dan Konten'. Foto: Alycia Tracy Nabila/Hi!Pontianak
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Pondok Ale-Ale menyelenggarakan talkshow spesial bertemakan 'Perempuan Berdaya, Pontianak Berjaya: Inspirasi Kartini dalam Pemberdayaan Ekonomi, Kuliner, dan Konten' untuk memperingati Hari Kartini. Talkshow ini berlangsung di Pondok Ale-Ale Ayani, Pontianak pada Minggu, 20 April 2025.
ADVERTISEMENT
Acara ini menghadirkan Yanieta Arbiastutie Kamtono, Yenna Wiguna, Siti Mustiani, serta Alwa Rerizia sebagai narasumber dan diikuti lebih dari 30 peserta.
Ketua TP PKK Kota Pontianak, Yanieta Arbiastutie Kamtono mengatakan, kemauan untuk terus belajar dan tidak malu bertanya menjadi hal terpenting dalam menjalani kehidupan. Ia mengajak kaum perempuan untuk terus menggali potensi dalam diri agar dapat berkembang menjadi lebih baik sekaligus meningkatkan kualitas hidup.
"Inspirasi Kartini bagi kita adalah bagaimana semangat kita, bagaimana kita bisa mengeksplor apa yang menjadi kelebihan kita. Bisa kita berikan untuk masyarakat, bisa kita berikan untuk orang lain sehingga itu bermanfaat. Dan kita akan senang melihat ternyata perjuangan kita, kemudian kehadiran kita di sini ternyata banyak memberikan manfaat," kata Yanieta.
Yenna Wiguna, Yanieta Arbiastutie Kamtono, Alwa Rerizia, dan Siti Mustiani sebagai narasumber dalam acara talkshow 'Perempuan Berdaya, Pontianak Berjaya: Inspirasi Kartini dalam Pemberdayaan Ekonomi, Kuliner, dan Konten' di Pondok Ale-Ale Ayani, Pontianak pada Minggu, 20 April 2025. Foto: Alycia Tracy Nabila/Hi!Pontianak
Yenna Wiguna, Owner Pondok Ale-Ale yang bergerak di bisnis kuliner juga menyampaikan bahwa konsistensi menjadi kunci utama dalam hal apa pun ketika kita sedang menekuni aktivitas yang disukai, baik itu hobi memasak, menulis, fotografi, dan lain-lain. Sependapat dengan Yanieta, Yenna sendiri menanamkan prinsip untuk terus belajar seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi.
ADVERTISEMENT
"Tetap saja menjadi diri kalian. Kalian enjoy-nya di mana, tapi itu dikembangkan konsisten. Berkenalan dengan teman-teman, melakukan komunitas dan kegiatan yang positif sehingga kita berkembang juga. Upgrade your skill. Artinya apa? Kita belajar terus, loh. Mau belajar," tutur Yenna.
Seperti yang dikatakan sebelumnya, konsistensi juga berlaku dalam dunia perkontenan karena tuntutan era digital yang mengharuskan para kreator konten untuk selalu mengasah kemampuannya. Hal ini diakui oleh Siti Mustiani, seorang Food Blogger yang kini telah merambah ke berbagai platform digital untuk menyebarluaskan produksi konten miliknya kepada publik terbukti dapat mendatangkan berbagai keuntungan, mulai dari tawaran kerja sama, jalinan relasi, dan penghasilan tambahan.
"Konsisten itu sampai sekarang pun saya masih belajar. Dunia perkontenan itu artinya kita gak pernah berhenti belajar. Kalau menurut saya, biar terinspirasi untuk tetap ngonten, sebenarnya kembali ke pribadi masing-masing. Apa yang kita senangi, apa yang kita punya, apa yang kita cintai," ungkap Siti.
ADVERTISEMENT
Alwa Rerizia, Founder Kibarnesia pun turut memaparkan mengenai pentingnya mengetahui kelebihan, kekurangan, tantangan, dan ancaman dari diri sendiri atau dikenal juga dengan istilah Personal SWOT. Ia menerangkan, analisis SWOT sangat berguna untuk personal branding maupun keberlangsungan usaha yang sedang dijalankan para pengusaha.
Selain itu, ia juga menekankan beberapa kemampuan atau skill yang harus dikuasai perempuan agar terlihat semakin bernilai, yakni komunikasi, kepemimpinan, berpikir kritis, dan manajemen keuangan.