Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten Media Partner
Tau Swan, Bubur Kacang Hijau Khas Tionghoa, Cocok Untuk Menu Sarapan
4 April 2019 12:44 WIB

ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Murah dan enak. Tau Swan atau yang kerap kali disebut Bubur Gunting, merupakan makanan khas warga Tionghoa, yang cocok untuk disantap pada pagi hari, atau dijadikan menu sarapan.
ADVERTISEMENT
Bentuknya memang berlendir, tapi rasanya, sangat nikmat, terutama bagi penggemar rasa manis dan gurih.
Makanan ini berbahan dasar dari tepung, dan disajikan dengan kuah kanji, yang dicampur dengan kacang hijau tanpa kulit. Kuah kanji yang dicampur dengan kacang hijau ini cukup kental, sehingga perpaduan dari manis dan gurihnya makanan ini cukup mengenyangkan jika disantap pada pagi hari.
Semangkuk Tau Swan ini dibandrol dengan harga berkisar Rp 7.000 rupiah. Makanan ini kerap kali dijual pada pagi atau malam hari, di sekitar Jalan Gajahmada dan Jalan Tanjungpura, Pontianak, Kalimantan Barat.
Di Singkawang, Kalimantan Barat, juga terdapat makanan yang satu ini. Tetapi istilah dari makanan tersebut berbeda. Di Singkawang Tauswan disebut dengan Bubur Gunting. Istilah tersebut dibuat karena cukup melambangkan dari makanan tersebut.
ADVERTISEMENT
Tekstur kuah kanji yang cukup kental, menjadikan makanan tersebut disebut bubur, serta tepung yang dibuat seperti kerupuk cakue kering, disajikan dengan digunting terlebih dahulu. Inilah alasan, mengapa Tau Swan kerap disebut Bubur Gunting.
Tetapi yang menjadi berbeda adalah, cita rasa manis dan gurihnya kerupuk, yang dibuat dari tepung tersebut.
Makanan ini ternyata menjadi salah satu makanan yang harus dicoba bagi wisatawan yang datang ke Kota Pontianak, karena cita rasanya yang enak dan tentunya sulit untuk ditemukan di daerah lain. (hp8)