Tengkuyung Berambih, Permainan Tradisional Masyarakat Dayak di Sekadau

Konten Media Partner
31 Juli 2019 17:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Seorang gadis Dayak memainkan tengkuyung berambih. Foto: Dina Mariana
Hi!Pontianak – Tengkuyung berambih adalah permainan tradisional masyarakat Dayak di Sekadau, Kalimantan Barat. Hingga kini, tengkuyung berambih masih dimainkan mulai dari anak-anak hingga orang tua.
ADVERTISEMENT
Pandangan para pemainnya, akan terfokus pada tali dan tengkuyung. Mereka begitu cekatan memindahkan tengkuyung dari satu sisi ke sisi yang lain. Di beberapa daerah, permainan ini memiliki nama yang berbeda-beda.
Kayu kecil yang sudah dimotifikasi, diberi tali, untuk menggantung empat cangkang tengkuyung. Bagian tengah kayu, talinya disekat oleh potongan bambu ukuran kecil serta kancing. Tali itu berfungsi memindahkan tengkuyung-tengkuyung itu dari satu sisi, ke sisi yang lain.
“Permainan ini biasanya dimainkan untuk mengisi acara keramaian, seperti gawai. Permainan ini untuk melatih kecerdasan dan daya ingat,” ujar Sekundus, juri permainan tengkuyung berambih, dalam pekan Gawai Dayak X Kabupaten Sekadau kepada Hi!Pontianak, Rabu (31/7).
Tengkuyung berambih adalah permainan memindahkan cangkang tengkuyung, yang mirip keong, dari satu sisi ke sisi lain. Foto: Dina Mariana
Bagi kebanyakan orang, memindahkan tengkuyung-tengkuyung itu sangatlah sulit. Tidak mungkin tengkuyung yang mirip keong ini, bisa melewati lubang yang sangat kecil. Namun, bagi mereka yang sudah mengetahui caranya, permainan ini sangat mudah.
ADVERTISEMENT
Mereka yang sudah tahu cara permainan tersebut, hanya berlomba dengan waktu. Siapa yang tercepat, dia pemenangnya. Sekundus mengungkapkan, dahulu jika kalah orang yang bermain tengkuyung berambih harus dihukum.
“Kalau cepat tidak kena hukum. Hukumannya itu, kalau kalah atau lambat minum tuak,” ucapnya.
Salah seorang peserta, Kristina Fitri Wulandari, mengaku, awalnya cukup sulit memainkan tengkuyung berambih ini. Awal-awal belajar memainkan tengkuyung berambih, ia mengaku kebingungan.
Tengkuyung berambih masih dimainkan oleh masyarakat Dayak di Sekadau, Kalimantan Barat, khususnya pada acara gawai Dayak. Foto: Dina Mariana
“Ternyata ada rumusnya. Kunci permainan ini di tali, agar tengkuyung itu bisa dipindahkan,” kata dara berusia 18 tahun itu.
Hanya dua hari waktu untuknya belajar hingga mahir dalam permainan tengkuyung berambih. Waktu yang diperlukannya untuk memindahkan tengkuyung-tengkuyung itu tidak sampai 2 menit.
“Saya tertarik dengan permainan ini, sekarang sudah jarang melihat permainan ini. Jangan dilupakan, karena ini tradisi masyarakat Dayak,” tukasnya. (hp10)
ADVERTISEMENT