Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Terrarium, Pajangan yang Bisa Difungsikan untuk Dekorasi Ruangan
20 Juni 2020 12:07 WIB
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Memiliki pekarangan indah yang ditumbuhi berbagai jenis tanaman memang dapat menjadi penawar penat terlebih dimasa pandemi saat ini. Hijaunya dedaunan dan warna-warni bunga dapat memberikan hiburan tersendiri di kala hati tengah suntuk.
ADVERTISEMENT
Namun, bagaimana jika tidak memiliki pekarangan rumah? Jangan khawatir, berkebun ala urban farming, yakni terrarium bisa menjadi solusi.
Terrarium adalah cara menanam tanaman di dalam wadah yang terbuat dari kaca atau bahan tembus pandang. Di dalamnya terdapat berbagai tanaman cantik yang bisa disusun sesuai selera.
Berkebun ala terrarium memang memiliki kelebihan dan keunikan tersendiri. Selain bermanfaat untuk penghijauan, terrarium bisa juga difungsikan sebagai dekorasi ruangan, mengingat visualisasinya yang menawan membuat sedap dipandang mata.
Amirul Hakki adalah salah satu yang aktif melakukan bercocok tanam ala urban farming dengan terarium. Bagi Miul, panggilan akrab Amirul Hakki, terarium bisa menjadi media healing, seperti halnya ketika berwisata ke alam bebas.
"Awal minat membuat terrarium ini lihat dari instagram orang. Pas lihat punya orang, merasa rileks. Terus kepikiran lah untuk coba buat dan karena memang waktu itu ingin cari cara supaya bisa betah kerja di rumah, soalnya saya kan ke warkop terus kalau kerja. Biar nekan pengeluaran. Selain itu, saya memang punya ketertarikan dengan alam, makanya saya dulu pernah ikut Sispala, dan suka gambar pemandangan," kata Miul kepada Hi!Pontianak , Sabtu (20/6).
ADVERTISEMENT
Tidak hanya memberikan kesan alami dan hijau di dalam ruangan, tanaman hias ini juga menambah sisi estetika ruangan. Perpaduan antara tanaman, tanah yang digunakan, serta wadah kaca yang memiliki beraneka ragam rupa menciptakan sebuah estetika sendiri yang digemari para peminat terrarium.
"Kayak berkebun pada umumnya sih. Cuma butuh media tanam (kaca/toples) sesuai kebutuhan. Kalau terrarium untuk lapisan tanahnya itu saya gunakan krikil, serbuk kayu, terus tanahnya pakai campuran arang," ujarnya.
Miul mengungkapkan, selain menarik terrarium juga tidak terlalu menyulitkan dalam perawatannya. Jika dilihat lebih lekat, terrarium memang terlihat seperti ikan di dalam akuarium. Namun perbedaannya terlihat pada objek tanaman dan ikan.
"Untuk terrarium perawatannya disemprot seminggu sekali, wadahnya ditutup rapat supaya kelembabannya terjaga soalnya sebagian besar tanaman yang saya pakai lumut. Jadi harus tetap lembab," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Saat ini Miul telah mengoleksi sebanyak 4 terrarium. Selain itu, dirinya juga mengkoleksi urban farming lainnya, yakni aquascape dan paludarium.
"Saya kenal terrarium dulu baru aquascape. Kalau terrarium itu memelihara tanaman dalam media kaca transparan. Kalau aquascape sebenarnya sama, cuma perbedaannya dia tanamannya tanaman air dan lebih nekankan ke seni menata layout pemandangan. Kebetulan di terrarium saya minatnya memang ke jenis terrarium yang nekankan seni landscapenya, jadi buat aquascape cukup mudah," pungkasnya.