Update Tragedi Laut Kalbar: 18 Kapal Karam, 21 ABK Tewas, 34 Hilang

Konten Media Partner
20 Juli 2021 14:50 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tim SAR gabungan mengevakuasi salah satu jenazah korban tenggelamnya 18 kapal di perairan Kalbar. Foto: Leo Prima/Hi!Pontianak
zoom-in-whitePerbesar
Tim SAR gabungan mengevakuasi salah satu jenazah korban tenggelamnya 18 kapal di perairan Kalbar. Foto: Leo Prima/Hi!Pontianak
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Kepala Kantor Basarnas Pontianak, Yopi Haryadi, mengungkapkan, ada 18 kapal yang tenggelam, saat cuaca buruk dan gelombang tinggi menghantam perairan Kalbar, Rabu, 12 Juli 2021, pekan lalu.
ADVERTISEMENT
"Data terakhir yang kami terima, ada 18 kapal yang menjadi korban. Total ABK ada 138. Sebanyak 83 di antaranya telah ditemukan selamat. 21 orang ditemukan meninggal, dan 9 di antaranya belum teridentifikasi. Kini kami masih melakukan pencarian terhadap 34 korban lainnya," kata Yopi, Selasa, 20 Juli 2021.
Menurut Yopi, hingga Selasa sore, pencarian masih terus dilakukan, ke arah barat laut Pemangkat. "Korban terakhir yang dievakuasi oleh KRI Kerambit, korban ditemukan di 130 mil barat laut Pemangkat, hampir ke perairan Natuna," ujarnya.
Tadi pagi, KRI Kerambit mengevakuasi 7 korban musibah tersebut ke Pontianak. 2 korban di antaranya langsung dibawa ke RSUD dr Soedarso Pontianak untuk dilakukan penanganan medis. Sementara 5 korban meninggal dibawa ke RS Bhayangkara, untuk kemudian diserahkan kepada keluarganya.
Salah satu ABK yang selamat dari musibah tenggelamnya 18 kapal di perairan Kalbar. Foto: Leo Prima/Hi!Pontianak
Yopi menjelaskan, dalam pencarian tersebut, Basarnas didukung oleh TNI AL yang mengerahkan KRI Kerambit. "Kami juga berterima kasih kepada masyarakat, khususnya para nelayan, yang ikut melakukan pencarian terhadap korban," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Yopi menambahkan, pihaknya mendirikan Posko SAR di dua lokasi, yakni di Pontianak dan Sintete, karena musibah tersebut terjadi di sejumlah lokasi di perairan Kalbar. "Ada yang di muara Kubu, ada yang di Muara Jungkat, dan ada juga yang di Pemangkat," terangnya.
Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, cuaca buruk terjadi di Kalbar, sejak Selasa 11 Juli 2021, hingga Rabu 12 Juli 2021 dini hari. "Saat kejadian di laut ketinggian ombak mencapai 4 hingga 5 meter. Semula ada 2 kapal yang dilaporkan hilang. Kemudian jumlahnya terus bertambah, menjadi 14 kapal, 16 kapal, dan terakhir ada 18 kapal yang dilaporkan hilang. Sebenarnya ada 1 kapal lagi yang hilang, tapi itu berada di Laut Natuna, jadi Basarnas Natuna yang melakukan pencarian," kata Yopi.
ADVERTISEMENT
Yopi merinci, sebagian besar kapal yang tenggelam adalah kapal nelayan. Selain itu juga ada 2 tugboat, satu tongkang, dan satu kapal pesiar.