Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Vaksin Habis: Stok untuk Suntikan Kedua Masih Tergantung Kiriman dari Jakarta
26 Juli 2021 14:08 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Stok vaksin untuk wilayah Kota Pontianak menipis. Bahkan untuk suntikan kedua, Pemkot Pontianak masih menunggu suplai vaksin dari pemerintah pusat.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut disampaikan Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, Senin, 26 Juli 2021. Hingga saat ini, kata Edi, pihaknya masih menunggu suplai vaksin dari pemerintah pusat.
Edi mengatakan, sudah banyak warga Pontianak yang antusias ingin divaksin, untuk menekan angka penyebaran virus corona di Kota Pontianak. "Namun hingga saat ini, stok vaksin menipis, atau bahkan habis," ujarnya.
Ia menambahkan, saat ini masyarakat Pontianak yang sudah diberikan dosis pertama, harus antre di puskesmas, untuk mendapatkan suntikan vaksin dosis kedua. Namun ada beberapa masyarakat yang akan melakukan vaksin dosis kedua, tapi stok vaksinnya habis.
“Vaksinasi, kita maunya cepat. Lagi-lagi, kita bukan memproduksi vaksin. Kami tergantung dari luar (Jakarta). Apabila suplai vaksin dari luar lancar, ya langsung kita sebarkan. Masyarakat sekarang antusias, tapi sekarang (stok vaksin) sedang menipis," katanya.
ADVERTISEMENT
"Vaksin kan harus 2 kali. Sekarang aja lagi antre di puskesmas. Begitu sudah 1 bulan lalu (disuntik vaksin dosis pertama), begitu mau vaksin (dosis) kedua, (vaksin) habis. Menipis,” ungkap Edi.
“Stok vaksin dari Dinkes menipis. Ini sekarang menipis, mudah-mudahan dalam waktu singkat dari pusat cepat datang. Kalau yang baru-baru (vaksin), mungkin ditunda dulu, sampai ada kepastian vaksin datang. Kan kita tidak bisa beli sendiri. Kalau yang sudah terprogram, sudah disiapkan Dinkes. Tapi ini kan terbatas,” lanjutnya.
Tak hanya vaksin, Edi juga keluhkan obat-obatan yang dibutuhkan untuk pasien corona, hingga saat ini masih kosong.
“Begitu juga obat-obatan. Ada dianggarkan dana, tapi dari pemerintah pusat sampai sekarang belim datang-datang (obatnya), padahal ini sangat mendesak. Obat ini, terutama obat-obat virus, ini yang sangat terbatas di apotek. Sebentar saja habis (obat). Masyarakat yang isoman kan butuh obat. Kecuali vitamin, itu ada,” imbuhnya.
ADVERTISEMENT