Viral Pelajar di Landak Terkena Rabies karena Gigitan Anjing

Konten Media Partner
25 April 2024 15:35 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anjing rabies. Foto: Thinkstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anjing rabies. Foto: Thinkstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Hi!Pontianak - Video terkait kondisi seorang pelajar penderita rabies yang sedang dirawat beredar luas di media sosial, di antaranya dibagikan oleh akun Instagram @landakpusatinformasi, pada 25 April 2024.
ADVERTISEMENT
Dalam keterangan video tersebut disebutkan sakit rabies yang diderita pelajar SMP berinisial Iy sudah menyerang saraf dengan kondisi yang sangat memprihatinkan.
"Pelajar di Ngabang, Kabupaten Landak, tergigit anjing rabies. Digigit pada bulan 11 tahun 2023 lalu. Beredar di grup WA Landak Pusat Informasi dan sebagainya dengan terusan sebagai berikut "Siswa kami SMP** ngabang atas nama Iy** kena gigit anjing rabies sudah nyerang saraf dg kondisi yg sangat memprihatinkan, Ka pal 3 asu ngigitnya". 25 April 2024," tulis @landakpusatinformasi.
Salah seorang warga yang juga merupakan tetangga korban, Leo Kumbang, membenarkan informasi tersebut.
"Itu memang benar informasinya. Anak itu bernama Iyan salah seorang pelajar di SMPN 2 Ngabang. Umurnya sekitar 13-14 tahun dan berdomisili di Desa Hilir Kantor, khususnya di Dusun Dara Hitam 1 Pal 3 Ngabang," ungkapnya dalam sebuah video yang diterima Hi!Pontianak.
ADVERTISEMENT
Leo berharap pihak dinas terkait segera mengambil tindakan untuk melakukan vaksinasi terhadap hewan penyebar rabies.
"Saya selaku masyarakat yang tinggal di Pal 3 meminta kepada dinas terkait untuk memvaksinasi anjing-anjing ataupun peliharaan lain yang berpotensi mengakibatkan rabies," harapnya.
Kemudian Leo juga berharap kepada masyarakat yang memelihara anjing untuk mengikat atau memvaksinasi anjingnya.
"Apabila melihat anjing yang memiliki ciri-ciri terkena virus rabies itu berbagai cara harus dilakukan, bagaimanapun jangan sampai menggigit masyarakat," ujarnya.
"Karena kita yang berdomisili di sana sudah mulai merasa resah, takutnya anak atau saudara ataupun kita sendiri yang menjadi korban," pungkas Leo.