Viral Petai Raksasa dari Hutan Kalimantan Barat, Panjangnya 1 Meter Lebih

Konten Media Partner
22 Juni 2021 13:58 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rizaldi menunjukkan petai sepanjang 1 meter. Foto: Dok Hi!Pontianak
zoom-in-whitePerbesar
Rizaldi menunjukkan petai sepanjang 1 meter. Foto: Dok Hi!Pontianak
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Viral sebuah petai raksasa berukuran panjang sekitar satu meter, ditemukan di hutan Desa Mengkiang, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat.
ADVERTISEMENT
Warga Kabupaten Sanggau, Akhmad Rizaldi, mengatakan, petai raksasa ini ia temukan saat berkunjung ke desa Mengkiang. Petai tersebut ditemukan dengan kondisi segar.
Rizaldi mengatakan, sebenarnya petai raksasa ini bukanlah sebuah petai yang bisa dikonsumsi, namun petai raksasa ini merupakan tumbuhan endemik yang ditemukan di hutan Kalimantan, hanya bentuknya saja menyerupai petai.
“Petai hutan ini tumbuh di pedalaman hutan Kalbar, yang masih asli. Cuma karena pohonya tidak memiliki manfaat, dan bukan tanaman industri, jadi setiap orang yang punya lahan, akan menebangnya, dan menggantinya dengan tanaman yang memiliki nilai ekonomis,” katanya kepada Hi!Pontianak, Selasa, 22 Juni 2021.
Ia mengatakan, petai raksasa tersebut berukuran kurang lebih dari 1 meter, dan tidak dapat dikonsumsi. Di dalam petai tersebut, kata Rizaldi, tak memiliki daging petai, namun hanya sebuah biji dari pohonnya saja.
Gantungan kunci dari biji petai raksasa yang ditemukan Rizaldi. Foto: Dok Hi!Pontianak
“Yang pasti ini memang tumbuhan endemik Kalimantan. Ukurannya tidak menentu, itu yang difoto bisa berukuran 1 meteran panjangnya. Dinamakan petai hutan, karena mirip petai buahnya. Tapi aslinya tidak ada sangkut pautnya dengan petai konsumsi. Hanya mirip saja jadi dinamakan demikian,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
“Isi dalamnya itu cuma biji pohonya saja, dan tidak memiliki daging buah sama sekali. Bijinya saya jadikan sebagai gantungan kunci, dan saya jual di daerah saya,” pungkasnya.
Karena bukan tanaman konsumsi, kata Rizaldi, maka keberadaanya pun kini semakin langka, karena habitat aslinya sudah digantikan dengan tanaman konsumsi. "Padahal masih banyak kekayaan alam di hutan Kalimantan yang unik, dan bisa dieksplor lebih dalam lagi. Maka dari itu, mari kita bersama sama untuk menjaga dan melestarikan tanaman endemik khas Kalimantan kita ini, supaya anak cucu kita kelak masih bisa melihat petai raksasa ini," pesannya.