Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten Media Partner
Viral Remaja di Kalbar Tendang Kucing, Berujung Minta Maaf
30 Oktober 2024 18:17 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Viral di media sosial seorang remaja di Kalbar melakukan kekerasan terhadap seekor kucing berwarna putih hitam. Dalam video yang beredar, kucing itu ditendang saat sedang makan, pada Senin petang, 28 Oktober 2024.
ADVERTISEMENT
Akibat perbuatannya itu, remaja tersebut akhirnya menyampaikan permohonan maaf. Ia yang didampingi orang tuanya pun sempat mendatangi Mapolres Sekadau untuk memberikan klarifikasi, Rabu, 30 Oktober 2024.
Remaja tersebut mengaku, ia menendang kucing itu di kosnya di Kabupaten Sanggau. Atas tindakannya itu, ia pun memohon maaf kepada netizen di seluruh Indonesia.
"Sekali lagi saya memohon dan meminta maaf serta berjanji tidak akan mengulangi perbuatan itu lagi," ucapnya dalam video.
Di tempat yang sama, sang ayah juga meminta maaf atas perbuatan yang dilakukan anaknya. Ia mengaku jika kejadian itu terjadi di luar pengawasannya.
"Kejadian ini terjadi di luar pengawasan kami karena dia bersekolah di luar kota, tapi semoga ke depan ini menjadi pelajaran agar diambil hikmahnya dan tidak mengulanginya di kemudian hari," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Kapolres Sekadau, AKBP I Nyoman Sudama, melalui Kasi Humas Polres Sekadau, AKP Agus Junaidi, mengatakan jika peristiwa yang viral itu terjadi di Kabupaten Sanggau, bukan di Sekadau. Atas kejadian itu, pihaknya mengajak masyarakat untuk lebih bijak dan tidak meniru tindakan yang dilakukan remaja tersebut.
"Mari kita bersama-sama menjaga lingkungan agar bebas dari kekerasan terhadap hewan. Selalu tumbuhkan rasa empati terhadap makhluk hidup di sekitar kita," pesan Agus.
Ia juga mengimbau masyarakat untuk memperlakukan hewan, termasuk kucing dengan penuh hormat dan kasih sayang. "Kucing adalah hewan yang dianggap sakral dalam berbagai budaya dan agama, sehingga kekerasan terhadap kucing tidak hanya melanggar etika, tetapi juga mencederai nilai-nilai kemanusiaan," tegas Agus.
ADVERTISEMENT