news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Viral, Video Vape Berbentuk Jam Dikaitkan dengan Narkoba

Konten Media Partner
22 Juli 2019 13:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Beberapa hari terakhir, sebuah video menjadi viral dan beredar di media sosial. Video tersebut menggambarkan seorang remaja pria yang menggunakan seperti jam tangan, dan kemudian melepaskan bagian atasnya dan kepala jam itu menjadi vape, atau rokok elektrik.
ADVERTISEMENT
Video tersebut kemudian mencantumkan bahwa vape digunakan sebagai alat penggunaan narkoba jenis sabu.
"Untuk Perhatian!!! Guru guru dan ibu bapa orang tua, kalau anak murid atau anak kita pakai jam macam ini, rampaslah. Sebenarnya bukan jam, tapi Vape. Vape skrg dibuat sbg aplikator shabu," kata pesan berantai yang beredar menyertai video tersebut.
Pesan berantai itu lalu mengundang pertanyaan, tentang kebenaran kabar tersebut. Terlebih video tersebut terjadi di Malaysia.
Hi!Pontianak kemudian meminta pendapat dari praktisi rokok elektrik di Pontianak, Tomy. Ia mengatakan, saat ini sangat kecil kemungkinan narkoba jenis sabu digunakan pada pod (alat rokok elektrik yang berukuran kecil).
"Seharusnya tidak bisa, panasnya tidak cukup. Pod itu power-nya kecil. Video ini dari Malaysia," kata Tomy saat dihubungi Hi!Pontianak, Senin (22/7).
ADVERTISEMENT
Penggunaan narkoba melalui alat rokok elektrik memang masih belum ditemukan di Indonesia. Namun, Badan Narkotika Nasional Provinsi Kalimantan Barat, tetap melalukan pengawasan terhadap segala kemungkinan peredaran dan penggunaan narkoba.
"Biasanya penggunaan sabu itu menggunakan bong atau minuman kemasan bekas. Selama ini belum ada laporan (penggunaan sabu dengan) rokok elektrik," kata Mochammad Effendi, Kepala Seksi Pencegahan BNN Provinsi Kalbar.
Namun ia menambahkan, memang sudah ada peredaran narkoba bentuk cair di luar negeri. "Namanya blue shapire. Efeknya stimulan. Ini beda dengan ganja sintesis maupun sabu cair. Beberapa kasus di luar negeri memang ada. Tapi tidak semua di semua vape. Dan di Indonesia ini akan terus kita awasi. Ini yang perlu pengawasan dari kita semua terhadap peredarannya," kata dia. (hp1)
ADVERTISEMENT