Konten Media Partner

Wabah Gondongan Serang Pontianak, Kenali Gejala dan Pencegahannya

9 Oktober 2024 12:57 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak mengalami gondongan. Foto: lllonajalll/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak mengalami gondongan. Foto: lllonajalll/Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Hi!Pontianak - Gondongan atau dalam bahasa medis disebut parotitis adalah suatu infeksi yang disebabkan oleh virus paramyxovirus dan biasanya sering menyerang anak-anak.
ADVERTISEMENT
dr. Jhon Esmar Jikow Gultom, Dokter Umum RS Mitra Medika, menjelaskan virus ini rentang menyerang mereka yang belum memiliki kekebalan terhadap virus atau yang sedang mengalami penurunan imun tubuh.
Di Pontianak sendiri, Pemerintah Kota melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan juga sudah mengeluarkan surat edaran terkait penyebaran virus ini terutama di kalangan siswa SD dan SMP.
Gejala gondongan biasanya baru akan muncul 12-25 hari setelah terinfeksi virus. Gondongan ditandai dengan pembengkakan di bawah telinga atau kelenjar parotis, dan gejala penyakit infeksi.
dr. Jhon mengungkap beberapa gejala dari penyakit gondongan. Berikut di antaranya:
1. Pembengkakan di pipi (satu sisi atau keduanya) yang diakibatkan kelenjar parotis.
2. Timbulnya rasa nyeri saat mengunyah makanan.
ADVERTISEMENT
3. Demam hingga suhu badan mencapai 39°C.
4. Nyeri di bagian sendi dan pegal-pegal.
5. Rasa sakit atau nyeri hingga ke bagian telinga.
Penyakit gondongan bisa dicegah sedari dini kepada anak dengan memberikan vaksin MMR (measles, mumps, rubella) pada anak-anak. Pemberian vaksin pada anak-anak dapat dilakukan saat berusia 12-18 bulan dan harus diulang sekali lagi ketika dia berusia 6 tahun.
Beberapa hal yang juga bisa kamu lakukan dalam upaya pencegahan penyakit gondongan adalah menjaga kebersihan tubuh dan sekitar seperti rutin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, tidak berbagi peralatan makan atau mandi dengan orang lain, dan memakai masker.
Biasakan juga untuk menutup mulut saat bersin atau batuk, atau menggunakan tisu yang dibuang setelahnya.
ADVERTISEMENT
"Segera periksakan ke tenaga kesehatan jika mengalami gejala parotitis dan batasi aktivitas penderita di luar rumah untuk mengisolasi penyebaran virus tersebut," kata dr. Jhon.