Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten Media Partner
Wapres Puji Kalbar, Peringkat 2 Penurunan Stunting Se-Indonesia
8 November 2024 14:15 WIB
·
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Wakil Presiden (Wapres), Gibran Rakabuming Raka, mengapresiasi Pemprov Kalbar yang mampu melakukan percepatan penurunan stunting dengan sangat baik untuk tahun 2023. Kalbar tercatat melakukan percepatan penurunan stunting tertinggi kedua secara nasional setelah Nusa Tenggara Barat (NTB).
ADVERTISEMENT
Adapun Provinsi NTB mampu menurunkan angka stunting sebesar 8,1 persen, sementara Kalbar sebesar 7,2 persen, lalu disusul Kalimantan Utara (Kaltara) sebesar 4,7 persen. Hal itu disampaikan Wapres Gibran saat penutupan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah tahun 2024 di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Kamis, 7 November 2024.
Dalam paparan yang disampaikan Wapres Gibran, stunting di Provinsi Kalbar berhasil ditekan hingga 7,2 persen. Yang awalnya sebesar 27,8 persen di tahun 2022, menjadi 20,6 persen di tahun 2023. Dengan capaian tersebut Kalbar mampu mengungguli provinsi-provinsi lain di Indonesia. Hingga menduduki posisi terbaik kedua secara nasional, dalam percepatan penurunan stunting tertinggi.
Seperti diketahui, berdasarkan data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 stunting Kalbar berada pada angka 20,6 persen. Angka itu menunjukkan progres positif dalam kinerja penurunan stunting di Kalbar. Lantaran jika dilihat dari hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021, angka stunting Kalbar masih sebesar 29,8 persen. Kemudian pada tahun berikutnya atau tahun 2022, angka stunting Kalbar hanya turun dua persen menjadi 27,8 persen. Namun pada 2023 angka stunting Kalbar mampu ditekan sebesar 7,2 persen hingga menjadi 20,6 persen.
ADVERTISEMENT
Kinerja positif percepatan penurunan stunting di Kalbar itu, tentu tak lepas dari keseriusan Penjabat (Pj) Gubernur Kalbar Harisson, bersama Pj Ketua TP PKK Kalbar Windy Prihastari. Bersama stakeholder terkait, keduanya selalu mendorong agar upaya menurunkan stunting bisa terus menerus digencarkan.
Berbagai gebrakan, dan inovasi pun dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalbar, bersama TP-PKK Kalbar, dan jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), serta organisasi terkait dalam menurunkan angka stunting.
Pj Gubernur Kalbar Harisson yang hadir langsung dalam Rakornas tersebut, mengucapkan terima kasih kepada seluruh pemerintah kabupaten/kota se-Kalbar yang telah berupaya menurunkan stunting. Termasuk peran Forkopimda, TP-PKK Kalbar, seluruh organisasi wanita, dan Korpri Provinsi Kalbar. Karena semua telah bergerak melaksanakan aksi nyata untuk turun langsung meningkatkan pengetahuan ibu hamil, ibu balita, dan remaja putri tentang gizi.
Serta melaksanakan aksi langsung dengan memberikan bantuan bahan makanan bergizi kepada keluarga yang memiliki anak stunting selama tiga bulan berturut-turut.
ADVERTISEMENT
"Saya berharap kita terus memaksimalkan upaya percepatan penurunan stunting, target kita untuk 2024 (stunting) itu 14 persen saat ini baru 20,6 persen," ungkap Harisson.
Harisson memastikan Pemprov Kalbar akan terus berupaya maksimal melakukan aksi-aksi nyata dalam upaya percepatan penurunan stunting. Terutama dalam rangka mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) Kalbar yang mampu berperan pada Indonesia Emas tahun 2045 mendatang.
"Kami akan terus maksimal menekan stunting ini dengan aksi-aksi nyata, untuk menyongsong Indonesia Emas 2045," ujarnya.
Sementara itu, Pj Ketua TP PKK Kalbar, Windy Prihastari, memastikan pihaknya akan terus menjadi mitra strategis pemerintah daerah dalam mencapai target-target pembangunan. Salah satunya menurunkan angka stunting. TP-PKK Kalbar kata dia, akan terus menghadirkan gebrakan, dan aksi nyata untuk menekan stunting lewat berbagai inovasi.
ADVERTISEMENT
Seperti disebutkan dia, yang sudah berjalan selama ini, ada edukasi pola asuh dan pengolahan Makanan Pendamping ASI (MPASI) tepat gizi di Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) seluruh kabupaten/kota. Gerakan Orang Tua Asuh (Gota) stunting yang melibatkan perangkat daerah di lingkungan Pemprov Kalbar. Lalu sinergitas organisasi wanita dalam peningkatan pengetahuan gizi keluarga, ibu dan remaja putri (Sinita Penjaga Ibu Jari).
Termasuk pula, program Kakak Asuh Stunting (Kating) yang mendorong partisipasi kalangan muda untuk peka dengan lingkungan sekitar. Serta ada yang namanya Inspeksi, untuk menyasar pelajar khususnya remaja putri di sekolah-sekolah. Bahkan inovasi-inovasi tersebut kini secara resmi telah terdaftar di Hak Kekayaan Intelektual (HAKI).
"Saya mengajak kita semua untuk lebih semangat turun langsung ke Posyandu, dan masyarakat untuk memberikan pengetahuan pola asuh yang baik," ajak Windy.
ADVERTISEMENT
Windy mengungkapkan, berbagai inovasi yang dihadirkan merupakan strategi untuk percepatan pencegahan, dan penurunan angka stunting. Di mana dalam pelaksanaannya TP-PKK Kalbar, kabupaten/kota, kecamatan, desa, dan kelurahan mempunyai semangat yang sama, yakni dengan cara turun langsung ke lapangan untuk memberikan pengetahuan, edukasi gizi, memberikan bantuan, sampai memastikan makanan bergizi masuk ke dalam mulut anak-anak baduta.
"Kami juga bergerak menggalang bantuan penanganan stunting lewat Gota's Kating, dan CSR. Hal itu berangkat dari program serbu Posyandu yang kami lihat masih banyak keterbatasan orang tua. Kami hadirkan program-program tersebut untuk membantu orang tua agar anak-anak mereka mendapatkan gizi yang tepat," tuturnya.
Untuk diketahui, Rakornas Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah Tahun2024 yang digelar kemarin mengangkat tema Implementasi Asta Cita Menuju Indonesia Emas 2025. Selain Wapres, hadir pula dalam kesempatan tersebut, seluruh menko, dan menteri kabinet Merah Putih. Kemudian para gubernur, wali kota, bupati, Forkopimda, KPU dan Bawaslu, serta Dinas PTSP se-Indonesia.
ADVERTISEMENT